Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kosakata Bahasa Asing yang Sudah Terlanjur Mendarah Daging Mau Diapakan?

24 November 2021   08:55 Diperbarui: 24 November 2021   09:02 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Seandainya Kita Serius Tidak Mau:" Keminggris Minggrisan "

Memiliki jiwa nasional tentu saja merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang yang merasa dirinya adalah bagian dari bangsa Indonesia. Tapi tidak perlu overacting dalam mengaplikasikannya . Karena bukan hanya diri kita saja yang berjiwa nasional,tapi ada 250 juta orang Indonesia lainnya juga memiliki jiwa nasional. Hanya saja mungkin  gaya dan cita rasa yang berbeda beda. 

Boleh dong,orang lain berbeda dengan kita ?  Karena itu alangkah eloknya,bilamana memang sudah sangat mendesak kita untuk mengingatkan orang yang bersifat "keminggris minggrisan",cukuplah dengan memberikan contoh teladan. Bahwa berjiwa nasional itu tidak semata mata dalam berbahasa,tapi terutama dalam prilaku kita sebagai orang Indonesia.

Mari Kita Coba Menggunakan Bahasa Indonesia Tulen 

Kita ambil contoh secara acak,misalnya kata "aktor" dan "aktris" . Itu kan diadopsi dari bahasa Inggris ,yakni Actor dan Actress? Nah,silakan mencari kata lain ,sebagai kata ganti "aktor" . Apakah mau digunakan kata :"Pemain Film Pria ?" dan "Pemain Film Wanita?  Gimana rasanya ? Suatu waktu kita sedang menuju ke salah satu bank dan ada yang bertanya :"Mau kemana pak?" O saya mau ke tempat simpan uang ?

Atau kita mau berobat ke Akupuntur,tapi saking terobsesi untuk menunjukan bahwa kita berjiwa nasional.maka kita bilang :" Saya mau ke Ahli Tusuk Jarum?" Lalu kata "Alergi" mau diganti dengan kata apa?  Atau Komputer mau diterjemahkan sebagai apa? Ini hanyalah sekedar contoh,bahwa tidak semudah itu mengubah ,apa yang sudah mendarah daging .Mengingat proses asimilasi bahasa dari bahasa asing menjadi bahasa Indonesia,sudah terjadi sebelum kita dilahirkan didunia ini. 

Bila Mau Memperbaiki Dunia,Mulailah Dengan Diri Sendiri

Karena itu,daripada menyodok sana sini,yang hanya akan menyinggung perasaan orang lain,alangkah eloknya kita mulai dengan melakukan introspeksi diri. Dengan merujuk pada prinsip,bahwa untuk membuktikan bahwa diri kita nasional,tidak hanya semata mata dibidang bahasa ,tetapi juga dengan prilaku dan gaya hidup kita . Berjiwa nasional ,berarti siap untuk menerapkan azas saling asah dan saling asuh dan tenggang rasa.

Kami dirumah, saling berinteraksi antar sesama anggota keluarga dengan berbicara dalam bahasa Indonesia atau bahasa dari kampung halaman kami di Padang. Berpakaian ala orang Indonesia. makan masakan Indonesia dan tidak pernah ikut dansa dansi sebagai bagian dari budaya barat .

Dalam acara formal,saya menggunakan batik. Dengan memberikan contoh teladan dan hidup seperti layaknya orang Indonesia,maka tidak perlu kita menyenggol kiri dan kanan,hanya demi menunjukkan bahwa kadar rasa nasional kita jauh lebih tinggi dibandingkan orang lain.  

Tetaplah rendah hati dan mampu menunjukan sikap orang Indonesia tulen,yakni saling bertenggang rasa dan saling menghargai tanpa harus menonjolkan diri sebagai orang yang paling pinter dalam segala hal. Kedalaman cinta terhadap tanah air,tidak dapat dinilai hanya melihat dari satu sisi saja ,karena hidup itu jangan dinilai  berdasarkan hitam dan putih.

Sebuah renungan di pagi cerah

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun