Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghitung Berkat Tuhan

25 Oktober 2021   09:53 Diperbarui: 25 Oktober 2021   10:18 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi


Menghadirkan Rasa Syukur Tak Berkesudahan

Memang ada iklan berbunyi :" Mengatasi masalah,tanpa membuat masalah baru " ,tapi tentu maksudnya hanya dalam hal hal tertentu .Secara keseluruhan,hidup selalu penuh dengan masalah. Yang miskin masalahnya,bagaimana dapat mengubah nasib ,agar dapat menikmati hidup lebih layak? Yang kaya,juga punya masalah,walaupun berbeda ruang ,yakni bagaimana mengusahakan ,agar lebih kaya lagi?

Sementara orang yang terbaring sakit ,mendambakan agar bisa secepatnya pulih kembali. Disaat tergolek tak berdaya dirumah sakit,orang baru sadar,bahwa uang diperlukan untuk bisa tetap bertahan hidup,tapi uang menjadi tak berarti bila diri tergolek sakit.

Sesuai dengan filosofi :"Sehat itu memang bukan segala galanya dalam hidup ini,tapi bila kehilangan kesehatan,maka segala gala yang dimiliki menjadi tak berarti " Begitulah hidup ini,sesuai dengan peribahasa :"Life is a problem. No problem means life is ended. " Hidup itu penuh dengan masalah,bila sudah tidak ada lagi masalah,berarti hidup sudah selesai.

Menghitung Berkat Tuhan Agar Stop Berkeluh Kesah

Pernah suatu waktu ,hati kami rusuh.Karena uang sejumlah 200 juta yang sudah dibayarkan untuk ruko di Saphire Yogya ,lenyap karena ternyata ruko bermasalah. Tanah kami di Kinali diserobot orang,padahal dulu membelinya dengan bersusah payah. Belum lagi uang yang ditipu mitra bisnis. Tapi saat kami mulai menghitung berkat Tuhan,maka kami mampu mengiklaskan semuanya yang hilang dan diserobot orang. 

  • Impian kami dulu adalah :
  • punya rumah permanent 
  • punya kendaraan pribadi
  • menyekolah anak anak di luar negeri
  • travelling keseluruh dunia 
  • financial freedom
  • time freedom 

Dan impian demi impian kami sudah menjelma menjadi kenyataan. Mengingat semuanya ini,maka setiap bangun pagi,selalu kami awali dengan mengucap syukur kepada Tuhan.

Berakit rakit kehulu berenang renang ketepian. Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian. Kami berdua bersyukur sudah melalui semuanya dengan selamat.

Semoga tulisan ini mampu menginspirasi serta memotivasi para pembaca yang mungkin masih harus hidup dalam keterpurukan 

Jangan pernah menyerah. Yakinlah pasti akan ada jalan keluar. Where there is a will there is a way 

Tjiptadinata Effendi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun