Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Australia Kalah dengan Indonesia dalam Hal yang Satu Ini

28 Oktober 2021   21:33 Diperbarui: 28 Oktober 2021   22:15 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: AAP/indaily.com.au

Poster Hanya Sebesar Layangan 

Dalam hal kehebatan poster jelang pemilu, Politisi di Indonesia menduduki ranking teratas dibandingkan dengan gaya dan cara memasang poster di Australia. Silakan diperhatikan poster  pada gambar diatas,hanya sebesar layangan  .Dibandingkan dengan poster yang terdapat di Indonesia, maka poster yang ada di Australia sungguh tidak ada apa apanya .

Dokumentasi abc news
Dokumentasi abc news

Hal ini disebabkan karena aturan yang ketat ,baik tentang besarnya poster,maupun lokasi dimana ditempatkan. Kalau dianggap membahayakan pengguna jalan,maka langsung akan diturunkan oleh Polisi. Karena Polisi disini statusnya adalah totally independence ,sehingga aturan dapat diterapkan secara tegas,tanpa melihat terlebih dulu,siapa yang melanggar .

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baliho Hanya Bila Ada Festival 

Berbeda dengan di tanah air kita, dimana baliho dari para politikus memenuhi sudut sudut jalan raya. disini Baliho hanya ada di lokasi Festival. Misalnya ada Festival bunga di Araruen ataupun festival bunga di York Conola,serta Festival Senior di Burswood Park Atau Festival Indonesia,yang diselenggarakan baik oleh pihak KJRI Perth,maupun oleh Komunitas orang Indonesia yang domisili di Western Australia

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Umumnya Penduduk Australia Tidak Antusias Bicara Politik

Selama belasan tahun tinggal di Australia,kami sudah 3 kali berpindah pindah tempat tinggal. Pernah di negara bagian Queensland di kota Townsville selama 2 tahun dan di Wollongong selama 5 tahun dan belakangan ini di Perth Western Australia. 

Dan kami banyak bergaul bukan hanya dengan sesama orang Indonesia,tapi juga dengan warga lokal,maksudnya dengan orang Australia.Tapi tidak pernah sekalipun membicarakan hal hal yang berbau politik. 

Pembicaraan berkisar seputar ,mau mancing kemana atau kapan bisa camping bersama lagi ? Terkadang kami makan bersama dan hanya diisi dengan percakapan ringan dan santai. 

Putri kami memperkenalkan nama saya :"Engkong " ,tapi mereka lebih suka memanggil "Kong" saja.Begitu juga istri saya dipanggil :"Mak" ,Karena kalau memperkenal nama,maka anak anak disini sudah terbiasa memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan langsung memanggil nama .

Misalnya teman teman cucu kami ,memanggil mamanya dengan sebut nama saja. Yang bagi kita dianggap tidak sopan,tapi disini begitulah tradisi dan kebiasaan mereka. Bayangkan ,kalau teman teman cucu,memanggil kita dengan sebut nama,bagaimanapun akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. 

Akibatnya,tidak satupun diantara teman teman putri kami yang tahu nama kami yang sebenarnya,bahkan cucu kami juga tidak tahu,kecuali cucu yang lahir di Indonesia.  Mereka cuma tahu nama saya :"Kong" atau" Grandpa" dan isteri saya "mak" atau " Grandma"

Sumber bacaan :

indaily.com.au

www-lawsocietysa-asn-au.translate.goog

www.abc.net.au

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun