Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diperlukan "Mind Diet"

18 Oktober 2021   18:35 Diperbarui: 18 Oktober 2021   18:39 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Professor Martha Clare Morris - photo : Rush University /yang mempopulerkan teknik "mind diet"

Agar Mampu Menulis Secara Konsisten 

Setiap kali mendengarkan atau  membaca kata :"diet" maka secara serta merta pikiran kita akan langsung terconnecting pada upaya untuk menurunkan berat badan ataupun diet untuk mencegah terjadi gangguan kesehatan. Dan diet ini, berawal dari niat yang ada dalam diri seseorang, tanpa adanya niat dan tekad yang bulat, maka diet hanya sebatas wacana saja dan bobot tubuh terus melambung. Sewaktu dulu, kami masih aktif dalam berbagai kegiatan di Club Senior, maka pembicaraan yang paling hangat adalah tentang upaya mencegah Alzheimer dengan merujuk pada teknik Mind diet 

Istilah "Mind diet" ini sesungguhnya sudah lama menjadi rujukan bagi para warga senior. Yakni cara mencegah penurunan daya ingat yang dapat menyebabkan terjadinya Alzheimer . Tetapi belakangan ini, istilah "Mind diet" ini dipopulerkan oleh Prof, Marta Clare Morris ,yang merupakan Professor Epidemiology at Rush University Medical Centre di Chicago. 

Dari berbagai hasil penelitian dinyatakan bahwa dengan mengandalkan tekhnik ini mampu mencegah terjadinya Alzheimer.Bahkan belakangan dikatakan ,bahwa teknik ini juga sangat bermanfaat untuk mencegah gangguan jantung dan hipertensi,The diet was developed by the late Dr Martha Clare  /sumber: https://thenewdaily.com.au/

Sejak istilah "mind diet" dipopulerkan oleh Prof. Martha,maka kata ini menjadi semacam trade mark. Penjualan barang barang makanan juga dikaitkan dengan "mind diet'. Bahkan ada pembahasan yang cukup menarik ,dalam buku :"Mind diet for Life", yang saya baca di perpustakaan  Intinya menjelaskan bahwa untuk mampu bertahan menjadi seorang Penulis yang konsisten, maka seorang Penulis harus mampu mengadopsi teknik Mind Diet ini. 

Yang saya tuliskan dalam terjemahan bebas,menurut pengertian pribadi .Yakni:

  • jangan menilai tulisan kita terlalu tinggi (over expectation )
  • jangan menentukan target tentang penerimaan K Reward 
  • Jangan mengharapkan tulisan akan di HL kan

Dengan cara meminimalkan harapan kita akan hasil karya ,maka kita akan dijauhkan dari rasa kekecewaan. Karena penyebab terbesar orang berhenti menulis,bukanlah karena kekurangan ide dan juga bukan karena berbagai kesibukan. Penyebab utamanya adalah :"terlalu banyak berharap" sehingga menghasilkan terlalu banyak kekecewaan . Misalnya,berharap tulisan akan di HL kan,ee ternyata sampai malam ditunggu,tetap saja di highlight. 

Berharap akhir bulan ,dapat K Reward yang lumyan besar ,bahkan mungkin sudah janji akan mentrakiri anak isteri makan di restoran. eee ternyata hanya dapat senilai sebungkus nasi Padang Kekecewaan yang semakin lama semakin menumpuk ,menyebabkan semangat menulis semakin menyurut dan akhirnya tidak lagi menulis . 

Sebaliknya :

Sebaliknya, bila mampu melakukan "mind diet" dan harapan sangat minim, yaitu : "asal sudah highlight saya sudah senang " maka hal ini menyebabkan kita dapat menulis tanpa beban. Kalau sempat menulis 2 artikel sehari, tapi kalau lagi ada urusan lain, ya satu artikel juga sudah cukup, karena memang tidak ada target untuk mengejar apapun .Dengan cara sederhana ini, ternyata teknik  "Mind Diet" ternyata cukup ampuh untuk membuat orang mampu bertahan secara konsisten Dan secara pribadi saya sudah merasakannya. 

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi sahabat Kompasianer yang sempat patah semangat untuk terus menulis di Kompasiana  Dan alasan yang paling banyak adalah :" merasa kecewa", karena hasil karya tulis tidak dihargai sebagaimana yang diharapkan. Jangan lupa, setiap Penulis pasti memiliki keinginan agar tulisannya mendapatkan tempat terhormat, tapi ada aturan yang harus dipenuhi. Teruslah menulis ,walaupun seandainya setiap tulisan kita hanya bermanfaat bagi satu orang pembaca saja

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun