Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dapat Label "Begawan Kompasiana" Saya Jadi Keder

8 Oktober 2021   19:57 Diperbarui: 9 Oktober 2021   04:51 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Sebuah Relfeksi Diri

Selama beberapa bulan yang lalu ,saya sudah beberapa kali mendapatkan label sebagai :"Begawan Kompasiana" .Tapi karena hanya sebatas dalam kolom komentar,saya anggap sebagai sebuah cara dari para sahabat Kompasiana untuk menghargai saya sebagai orang yang dari sudut usia lebih senior. Karena sebagai orang Indonesia kita sudah terbiasa menghormati orang lebih tua . Boleh jadi yang masih menulis hingga saat ini, kami berdua mungkin yang paling senior dalam hal umur ,yakni 78 tahun. 

Tapi hari ini dalam sebuah artikel yang ditulis oleh seorang Kompasianer, yakni pak Ludiro Madu,kembali nama saya mendapatkan label "Begawan Kompasiana" Saya bukan orang munafik,karena itu secara jujur saya mengakui ,bahwa saya senang mendapatkan simpati dan rasa hormat dari sahabat Kompasiana. Baik yang  memanggil saya : Bapak,Om dan Opa serta Ayahanda,bahkan ada yang memanggil Eyang . Apalagi mendapatkan label "Begawan Kompasiana"  . Kata "Begawan " memiliki makna mendalam. 

Tetapi sebagai orang yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan dan minum empedu kehidupan,tentu saja semua pujian dan panggilan kehormatan ini tidak langsung membuat saya menjadi mabuk .Malahan sebaliknya, saya jadikan interospeksi diri. Misalnya sewaktu saya menuliskan :" Ananda yang Opa sayangi " atau" ananda yang Ayahanda sayangi" sungguh terbit dari lubuk hati terdalam. Yakni rasa sayang dari orang tua terhadap anak dan cucu cucunya.

Kami berdua.sejak masih muda sangat senang bersahabat dan kami menyayangi sahabat kami dengan sepenuh hati . Sebagai ungkapan rasa sayang yang terbit dari lubuk hati terdalam,setiap ada kesempatan pulang kampung,kami selalu berusaha untuk mengundang sahabat Kompasiana untuk dapat bertemu dengan alasan makan bersama

 Kembali ke Judul

Setiap kali mendapatkan panggilan kehormatan dan panggilan sebagai ungkapan rasa kasih sayang ,selalu saya jadikan refleksi diri dan berusaha untuk melakukan introspeksi diri,agar tidak sia sialah orang menyayangi kami berdua. Apalagi bila sampai menghadirkan rasa kecewa,bila tutur kata dan tulisan saya ,sama sekali tidak menunjukan bahwa diri saya memang pantas dihargai.

Sekali lagi,terima kasih kepada semua sahabat Kompasiana,yang telah memberikan perhatian yang begitu besar terhadap saya dan isteri tercinta,sehingga mau memanggil kami dengan sebutan kehormatan dan sarat rasa kasih sayang. Semoga kami berdua mampu mengimbangi rasa kasih sayang yang telah dan akan terus kami terima . Seringkali,kami berdua bercerita,betapa bahagianya kami berdua ,disayangi oleh begitu banyak sahabat di Kompasiana .

Hal ini menjadi salah satu alasan,mengapa kami selalu menulis di Kompasiana,karena  menulis :

  • merupakan kebutuhan jiwa 
  • sarana untuk mengaplikasikan hidup berbagi
  • memotivasi orang banyak,bahwa usia bukanlah halangan untuk konsisten menulis
  • menjadikan karya tulis sebagai warisan bagi Indonesia tercinta 
  • menjalin hubungan persahabatan lintas usia dan bersifat universal 
  • dan seterusnya

Salam sayang dari kami berdua dari lubuk hati terdalam. Semoga kita semuanya selalu dalam lindungan Tuhan. 

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun