Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tidur Nyenyak Makan Enak Pertanda Bahagia?

5 Oktober 2021   14:48 Diperbarui: 5 Oktober 2021   20:11 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak Perlu Teori Ribet

Tulisan ini bukan humor dan juga bukan merupakan tulisan lawakan,melainkan dalam upaya berbagi pengalaman hidup. Walaupun mungkin bagi sebagian orang ,pengalaman orang tua sudah tidak lagi bergengsi,karena zaman sudah berubah,tapi saya yakin masih ada manfaatnya bagi beberapa orang.  

Dan seperti yang pernah saya tuliskan seandainya setiap artikel saya bermanfaat untuk satu orang saja, maka saya akan terus menulis. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pertama Tidur Nyenyak

Orang yang hatinya sedang risau atau diliputi kemurungan,sudah pasti tidak dapat tidur nyenyak. Sudah mengikuti segudang aturan yang ditulis ilmuan,misalnya: lampu dipadamkan, hindari seluruh bunyi buyian dan air condition dibuka "full ac" ,tetap saja belum bisa tidur. 

Ada lagi nasihat ,untuk menghitung satu sampai sejuta. Tapi sudah sampai menghitung dua juta,mata belum juga bisa tertidur. Nah,orang yang dalam kondisi semacam ini,apakah layak disebutkan "dalam kondisi berbahagia?"

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Makan Enak

Menikmati makan nasi hangat dengan sepotong ikan asin balado .wuiih nikmatnya mencapai pintu surga ... Apalagi ada dendeng balado atau rendang Padang,wuiih ...mertua lewat dibelakang dapur nggak keliatan .

Tapi makan terasa sangat nikmat sangat erat hubungan dengan tidur nyenyak.  Bila susah tidur atau tidur terganggu mimpi buruk berkepanjangan masih bisakah kita menikmati makanan?  

Mau tanya Mr.Google dulu ? Ah sia sialah Tuhan memberikan kita akal budi bila hal yang menyangkut kehidupan pribadi musti tanya ke pihak lain .Benar nggak teman teman? 

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi,sewaktu saya ditipu mitra dagang saya di Singapore ,dalam jumlah yang membuat saya mengalami insomnia selama hampir dua tahun,serta kehilangan selera makan. Pada waktu itu bobot tubuh saya merosot lebih dari 20 kilogram. Salah satu masa paling gelap yang pernah saya alami dalam hidup . Untuk bisa tidur saya minum obat obat penenang seperti valium dan megadon. Akibatnya saya jadi kecanduan dan selera makan merosot tajam Jadi antara tidur nyenyak dan makan enak sangat kental korelasinya.   

Merujuk pada hasil penelitian

Kalau saya hubungkan dengan kehidupan pribadi ntar orang jadi jenuh karena esensial tulisan saya " itu ke itu " dari masa ke masa. Karena itu bila meragukan cuplikan kehidupan pribadi kami,Silakan disimak  artikel dibawah ini:

The Powerful Relationship Between Sleep and Happiness .

Sumber Referensi: 1

Semoga ada manfaatnya 

Ket foto: Dokumentasi pribadi 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun