Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Sangat Sederhana Mencegah Kepikunan

3 Oktober 2021   18:42 Diperbarui: 3 Oktober 2021   19:46 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. foto: salah satu cara cegah Alzheimer adalah membuka diri untuk bergaul dengan siapa saja/dokumentasi pribadi

Kepikunan Adalah Saudara Dekat Dengan Kematian

Cukup banyak orang yang berpikir, bahwa kepikunan hanya bisa terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, padahal orang yang masih relatif muda, juga bisa terkena kepikunan. Saya berani mengatakan,karena sahabat baik puteri kami, yakni Ella dalam usia belum genap 50 tahun sudah mengalami kepikunan. 

Saat diantarkan suaminya kerumah puteri kami, Ella masih tersenyum dan memeluk isteri saya, tapi tatapan matanya kosong dan ekspresi wajahnya, membuat kita yang melihat jadi merinding. 

Karena pandangan matanya kosong melompong, seakan sedang berada di dimensi lain. Selang beberapa bulan kemudian Ella di panggil Tuhan.

Kepikunan dapat dikatakan merupakan saudara dekat dari Kematian. Bedanya orang pikun masih bisa makan dan minum, tapi sudah tidak mengenal siapapun lagi, bahkan tidak mengenal dirinya sendiri. Ia bisa tertawa sendiri tanpa sebab atau sebaliknya juga menangis tanpa sebab. 

Ket. foto: mengunjungi panti asuhan anak yatim ,merupakan salah satu kegiatan kami berdua/dokumentasi pribadi
Ket. foto: mengunjungi panti asuhan anak yatim ,merupakan salah satu kegiatan kami berdua/dokumentasi pribadi

Cegah Sebelum Terlambat

Disamping membaca dan menulis, ternyata menurut hasil penelitian,orang yang sudah mulai memasuki usia lanjut, harus lebih banyak berinteraksi secara verbal dan jauh lebih efektif, bila menggunakan lebih dari satu bahasa, tapi tidak berarti harus bahasa asing. Bisa juga misalnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa manula bilingual lebih baik dalam mencegah memudarnya ingatan seiring bertambahnya usia daripada mereka yang  monolingual. 

Selain dari membaca dan menulis, berbicara lebih dari satu bahasa bisa membantu menyelamatkan kita dari penyakit Alzheimer.

Bukti terbaru  berasal dari Brian Gold, seorang ahli saraf di University of Kentucky College of Medicine di Lexington. Untuk menguji gagasan itu, dia meminta orang tua yang tumbuh dengan bilingual melakukan tugas mengalihkan perhatian, keterampilan yang biasanya memudar seiring bertambahnya usia. 

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa orang bilingual sejak masa kanak-kanak lebih baik dalam berpikir tingkat tinggi yang disebut fungsi eksekutif seiring bertambahnya usia.

Gold menemukan bahwa senior bilingualnya lebih baik dalam tugas, yang membuat mereka dengan cepat menyortir warna dan bentuk, daripada rekan-rekan monolingual mereka. Dia kemudian menambahkan dimensi ekstra dengan menempelkan kepala orang-orang di pemindai untuk melihat apa yang terjadi di dalam otak mereka. Otak manula monolingual bekerja lebih keras untuk menyelesaikan tugas, sementara otak manula bilingual jauh lebih efisien, lebih seperti otak orang dewasa muda. 

(Sumber:  Studi ini diterbitkan dalam Journal of Neuroscience.)


Ket.foto: diundang sarapan pagi oleh bu Fey Down ,kompasiaser yang juga domisili di Perth./dokumentasi pribadi
Ket.foto: diundang sarapan pagi oleh bu Fey Down ,kompasiaser yang juga domisili di Perth./dokumentasi pribadi
Mencari Kesibukan yang Bermanfaat

Sejak memutuskan untuk pensiun,maka  kami berdua mencari kesibukan yang bermanfaat. Selain dari olahraga,kami aktif dalam berbagai kegiatan sosial, tidak hanya dalam kalangan komunitas sesama orang Indonesia, tapi juga bergaul dengan warga lokal.

Walaupun bahasa Inggris kami berdua "compang camping" tapi setidaknya kami dapat berkomunikasi, bahkan menjalih hubungan persahabatan dengan warga lokal yang terdiri dari berbagai suku bangsa di dunia

Bersyukur kepada Tuhan,dalam usia 78 tahun plus, kami bisa hidup mandiri dan melakukan  A to Z, tanpa merepotkan anak cucu an mantu. Setiap hari kami sarat dengan berbagai jadwal kegiatan, Ternyata hal ini sangat membantu kami mendapatkan kesehatan lahir dan batin. 

Jangan lupa : "Mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati"  Pikun itu adalah saudara dekat dengan Kematian, karena itu  sejak sedini mungkn, cegahlah dengan rajin membaca menulis dan berinteraksi

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun