Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasanya "Tidak Masuk Akal", tapi Sungguh Terjadi

26 September 2021   05:50 Diperbarui: 26 September 2021   07:25 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ceril.net

Laki Laki Takut Kecoa dan Kodok 

Kalau emak emak takut akan kecoa dan kodok.bukanlah sesuatu yang mengherankan. Termasuk bila sampai menjerit jerit histeris bila seekor kecoak nakal menyelip masuk kedalam pakaian. Atau ketika mau merebus air didapur ,tetiba ada kodok dalam panci,bisa dibayangkan jeritan melengking tinggi. Tapi kalau laki laki takut kecoa atau kodok,mungkin kedengarannya seperti lelucon konyol. Padahal hal tersebut benar benar ada.

Sebagai contoh,salah seorang sahabat saya, begitu takutkan akan kecoa,sehingga demi menghindar dari kecoa,ia membeli unit apartement ditingkat yang paling tinggi. Dengan harapan,kecoa tidak bisa terbang hingga setinggi itu. Tapi ternyata ,baru seminggu merasa diri bebas dari "ancaman" kecoa,ternyata kecoa masuk secara "illegal " dengan menyelundup lewat pesanan perabot rumahnya. 

Kisah lain,seorang sahabat saya ,seorang Motivator terkenal di Jakarta di tahun 90 an, suatu waktu saat kami berlibur bersama sama ke Cipanas dan saat jalan kaki disore hari,mendadak wajahnya pucar pasi .Saya kira sahabat saya mengalami serangaan jantung.,karena jari jari tangannya yang memegang tangan saya,terasa dingin. Ternyata sang Motivator,takut kodok. .Ini hanyalah sekedar contoh dan tentu saja daftar ini dapat diperpanjang dengan kisah yang tampaknya lucu ,tapi sesungguhnya membuat orang yang mengalaminya menjadi shock dan  jatuh sakit 

Salah seorang  keponakan saya ,bila menumpang pesawat terbang,selalu mencari tempat duduk dipaling belakang , Padahal secara logika,orang akan sangat senang bila mendapatkan tempat dibarisan paling depan.bahkan mau membayar untuk itu. Tapi keponakan saya mengatakan,kalau ia tidak melihat sayap pesawat,maka ia akan menggigil ketakutan sepanjang penerbangan. Padahal dirinya adalah sosok pimpinan di kantornya.

Terpenjara Oleh Phobia

Dalam perjalanan hidup,saya sudah menemukan berbagai kejadian yang kalau diceritakan,seakan kisah lawakan atau humor,karena bersifat "irasional" tidak masuk akal. ada pria yang takut "momok" . Ketakutan yang overdosis akan menciptakan penjara tak kasat mata bagi orang yang menderita phobia semacam ini, Sehingga mengimbas pada kehidupan pribadi bahkan kehidupan berkeluarga. Bayangkan,ketika isterinya berteriak ada kecoak,suami bukannya menangkap kecoa dan membuangnya,eee malah lebih dulu lari terbirit birit . Atau saat isteri minta ditemani jalan jalan ditaman disore hari,suami menolak,karena takut ketemu kodok dihalaman rumah.  Ini bukan lelucon,walaupun kedengarannya lucu gitu.  

Izinkanlah saya mengutip sebaris penjelasan mengenai Phobia ini:

When a person has a phobia, they will often shape their lives to avoid what they consider to be dangerous. The imagined threat is greater than any actual threat posed by the cause of terror.Phobias are diagnosable mental disorders.The person will experience intense distress when faced with the source of their phobia. This can prevent them from functioning normally and sometimes leads to panic attacks.(sumber : https://www.medicalnewstoday.com/articles/249347)

Yang dapat diterjemahkan secara bebas :

Fobia adalah jenis gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang mengalami ketakutan yang ekstrem dan irasional tentang suatu situasi, makhluk hidup, tempat, atau objek. Karena kecemasan yang overdosis, penderita Phobia ini hidup dalam ketakutan dan selalu  menghindari apa yang mereka anggap berbahaya. Ancaman  terror yang ada dalam alam pikirannya ,jauh lebih besar daripada ancaman nyata yang ditimbulkan oleh penyebab teror. Rasa ketakutan semacam ini,bila dibiarkan berlanjut,berpotensi menjadi petaka dalam hidup mereka

Cara Mengantisipasinya:

Untuk mengantisipasinya ,perlu adanya kemauan keras dalam diri. Jangan menghindar. Karena semakin menghindar, diri kita akan semakin tenggelam dalam ketakutan dan kecemasan, yang dapat berakibat fatal bagi diri kita,bahkan dapat membahayakan seluruh anggota keluarga. Bayangkan,bila saat mengemudikan kendaraan, tetiba ada kecoak entah dari mana, hinggap diwajah. Nah, tak terbayangkan akibatnya,bila saat mengemudikan kedaraan, yang mengemudikan panik dan lepas kontrol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun