Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Tidak Mungkin Menghentikan Orang Mengutuki Diri Kita

23 Agustus 2021   10:37 Diperbarui: 23 Agustus 2021   10:43 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi /dari penjual kelapa menjadi pengusaha

Tapi Kita Dapat Menghentikan Mengutuki Diri Sendiri

Boleh jadi karena kita tidak mau memenuhi permintaan orang ,karena tidak sesuai dengan hati nurani ,maka kita akan dikutuki. Saya pernah alami sewaktu bekerja di pabrik karet di PT PIKANI di desa Petumbak. 

Karena diajak berkompromi oleh salah seorang Pedagang yang menjual karetnya ke perusahan dan meminta saya untuk mengubah angka pada nota timbangan ,dari 1,425 Kg menjadi 4,125 kg dan sebagai imbalannya saya dikasih uang segepok ,tapi saya tolak . Katanya:"Belagu kau Aseng. Jadi kuli lah kau seumur hidup!" Saya disumpahi dan dikutuki ,tapi saya bersyukur,kutukan tersebut berbuah berkat dalam hidup saya. 

Ini hanya salah satu contoh,boleh jadi ada lagi kutukan lainnya,yang saya tidak tahu Walaupun tahu,saya tidak mungkin dapat mencegah orang lain mengutuki diri saya. Yang dapat saya lakukan adalah menghentikan mengutuki diri sendiri 

Mulai Sekarang Hentikanlah Mengutuk Diri Sendiri

Banyak orang yang secara tanpa sadar mengutuki dirinya sendiri berulang ulang kali,dengan mengulangi kalimat negatif terhadap dirinya sendiri. Sebagai contoh:

  • memang  sudah nasib saya seperti ini,mau apa lagi
  • setiap kali saya berusaha ,selalu gagal ,mungkin sudah suratan tangan 
  • tidak mungkinlah saya bisa sukses
  • sudah nasib,sudah garis tangan saya harus hidup begini
  • semesta tidak berpihak pada saya 
  • hidup saya sudah hancur 
  • dan seterusnya dan seterusnya

Apa Yang Diucapkan Berulang Kali Akan Jadi  Doa Kita

Apa yang diucapkan secara berulang kali,maka akan jadi doa kita. Orang yang selalu menyirami dirinya dengan kalimat negatif,maka tanpa sadar telah mengutuki dirinya sendiri. 

Dan selaras dengan  the wisdom words :"You are what you think" Anda akan menjadi seperti apa yang anda pikirkan. Bila kita selalu meracuni diri dengan kata kata negatif,maka kutukan itupun akan menjadi kenyataan. 

Karena itu,mulai saat ini,ubahlah cara berpikir kita. Tolak semua pikiran negatif dan gantikanlah dengan kalimat yang positif. Bila sudah mampu  mengubah cara berpikir,maka perilaku kita juga akan berubah .

Kami sudah membuktikan dalam hidup kami.Bagaimana dari penjual kelapa di pasar ,kelak menjadi pengusaha . Kami adalah saksi hidup,bahwa memang benar :"You are what you  think:" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun