Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tidak Ada Pilih Kasih dalam "150 Kompasianers Menulis"

11 Agustus 2021   08:32 Diperbarui: 11 Agustus 2021   10:52 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mohon Maaf Bagi Yang Tidak Merasa Diajak

Sejak awal buku "150 Kompasianer Menulis " diterbitkan ,sudah ada beberapa orang Kompasianer yang menyayangkan,bahwa mereka merasa tidak diajak untuk ikut serta. Secara pribadi saya sudah minta maaf dan menjelaskan bahwa saya memang tidak menghubungi sahabat kompasianer satu persatu secara pribadi.  Memang sejujurnya,sesudah saya postingkan undangan atau ajakan untuk menulis untuk dibukukan dalam buku kenangan :" 150 Kompasianer Menulis "ini ,selanjutnya saya serahkan sepenuhnya kepada pihak Penerbit. 

Dalam beberapa pesan yang masuk ke WA ,intinya adalah menyayangkan,bahwa  mereka merasa tidak diajak .Salah satu ada yang menulis:

"Mohon maaf pak Tjipta,saya sampaikan uneg uneg saya. Sudah sejak lama saya bermimpi agar tulisan saya dapat dibukukan. Tapi apa daya,saya hanya orang kecil,yang tidak mampu membiayai percetakan buku. Kalau untuk saweran 100 -200 ribu,saya masih sanggup untuk minjam sana sini. Sayang sekali rupanya ajakan menulis di "150 Kompasianer Menulis " hanya untuk orang orang tertentu"

Tidak Menyangka Akan Menyebabkan Orang Merasa Tidak Diajak

Saya sungguh tidak menyangka akan menyebabkan ada yang merasa sedih,karena tidak diajak. Karena itu saya terpana,mendapatkan komplain semacam ini. Padahal sama sekali saya tidak pernah pilih kasih dalam mengajak. Undangan untuk ikut berperan serta dalam buku Kolaborasi dalam rangka ucapan syukur kami berdua merayakan Ultah Pernikahan kami yang ke 56.sudah disampaikan secara terbuka. Tidak ada batasan harus "orang dekat" dengan saya dan isteri.

Buku ini merupakan keikut sertaan kami berdua dalam membuktikan bahwa dalam segala keberagaman,terbukti kita bisa bersatu dalam sebuah buku kenangan indah ,hasil kolaborasi 150 orang Kompasianers .(sesungguhnya lebih dari 150 orang). 

Dan sama sekali tidak menyangka akan ada komplain yang  menyebabkan kami berdua menjadi sedih. Karena yang menulis bukan satu dua orang,tapi ada 7 orang yang menyampaikan"uneg uneg" mereka.yang tentu saya tidak etis bila saya tuliskan nama teman teman kita tersebut

Hari ini Kembali Masuk Komplain

Saya dan isteri mencoba melupakan hal tersebut, dengan berpikir,mungkin teman teman kita tersebut kecewa,karena ketinggalan mendapatkan informasi. Tapi pagi ini,kembali saya dapatkan pesan via WA ,yang isinya ,jauh lebih tajam . Saya tidak menuliskan secara utuh disini. Tapi intinya, seakan akan saya telah pilh kasih dan hanya mengutamakan " orang orang dekat" yang sering kasih komentar pada setiap tulisan kami

Karena itu melalui tulisan ini,sekali lagi mohon maaf sebesar besarnya ,kepada teman teman yang terlambat tahu tentang ajakan menulis di" 150 Kompasianer Menulis " ini. Dengan setulus hati,kami tidak pernah membedakan apalagi pilih kasih dalam mengajak sahabat Kompasianer untuk menulis buku kolaborasi ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun