Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tak Ada Nyawa Cadangan? Tidak Masalah, tapi Dana Cadangan Harus Ada

5 Agustus 2021   20:17 Diperbarui: 6 Agustus 2021   04:27 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan Sampai Hidup Terlunta Lunta Dihari Tua

Bila dikala usia masih mudah mengalami berbagai masalah kehidupan, termasuk penderitaan yang harus dialami,anggaplah sebagai latih diri agar menjadi pribadi yang kokoh dimasa depan. 

Seperti yang pernah saya tuliskan, selama tujuh tahun kami hidup dalam penderitaan sehingga untuk makan siang saja tidak jarang harus ngebon di warung. Satu bungkus nasi ramas,kami makan bertiga bersama isteri dan anak kami yang waktu itu baru satu orang. 

Hidup dalam penderitaan itu mengajarkan saya banyak ilmu kehidupan, antara lain:

  • cinta itu menyenangkan,tapi tidak mengenyangkan 
  • untuk membangun rumah tangga,tidak cukup hanya bermodal cinta
  • butuh dana dan perencanaan yang matang
  • beban hidup terasa lebih ringan,bila didukung oleh pasangan hidup 
  • penderitaan hidup merupakan ujian bagi ketahanan mental kita 
  • ujian tentang keteguhan iman kita kepada Tuhan

Kami Beruntung Anak Anak Memberikan Support

Tapi tidak semua orang beruntung mendapatkan dukungan dari anak anak mereka. Boleh jadi karena kehidupan anak anak mereka pas pasan, sehingga hanya dapat memberikan dukungan dana ala kadarnya sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi orang tua mereka. Karena bila anak sudah berkeluarga, maka ia bertanggung jawab terhadap keluarganya. 

Karena itu, seharusnya  orang tua sudah harus mengubah paradigma bahwa anak adalah Investasi Hidup. Yang disekolahkan dengan catatan bila kelak mereka sudah menua dan tidak dapat lagi berkerja, maka anak anak merekalah yang wajib menanggung hidup orang tua. 

Bila hal ini terus dipertahankan, maka suatu waktu bila ternyata anak anak untuk menghidupi keluarganya sendiri sudah senin kemis, bagaimana pula dapat diharapkan untuk memikul beban hidup orang tua. 

Terlepas dari berbicara mengenai moral dan tatakrama, bahwa sudah seharusnya anak anak memikul tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup orang tua mereka. Seandainya kehidupan anak memang sangat memprihatinkan sehingga tidak mampu membiayai orang tua apakah tega men justice sebagai anak durhaka ? 

Mempersiapkan Masa Depan Anak Anak dan Sekaligus Mempersiapkan  "Masa Depan " Orang Tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun