Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Angin Kecepatan Tinggi Melanda Australia Barat

29 Juli 2021   20:37 Diperbarui: 29 Juli 2021   22:07 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga Diperingatkan Agar Waspada

Selama satu minggu ini,angin badai dan hujan melanda Australia Barat. Karena kami  tinggal hanya berjarak sekitar 200 meteran dari pantai,maka hampir setiap malam belakangan ini terbangun,karena suara angin kencang,yang mirip dengan suara musik dalam film horor. Walaupun kami sama sekali tidak kuatir,karena sewaktu di Padang kami juga tinggal tidak jauh dari Universitas Bung Hatta,yang juga dekat laut.sehingga sudah terbiasa dengan bunyi gemuruh di tengah malam.  Tapi bagaimanapun tidur tetap saja terganggu.karena bunyi angin yang menderu deru.

Siang tadi sewaktu mengemudikan kendaraan di Free Way,dimana kecepatan kendaraan berkisar 100 Km /per jam.terasa tubuh kendaraan  terguncang cukup keras. Disini di Free Way dengan kecepatan maksimal 100 Km/jam, maka kendaraan tidak boleh berjalan lambat,karena akan menganggu pengguna jalan raya lainnya. 

Pernah suatu waktu,saya mengemudikan dengan kecepatan 80  km.tiba tiba dikejar oleh Polisi dengan sepeda motor dan disuruh ketepi. Saya heran,karena sama sekali tidak merasa melanggar rambu rambu lalu lintas.Tapi saya tetap mematuhi ,petunjuk Polisi yang meniup peluitnya dan minta saya ke pinggir. Syukurlah saya hanya diberitahu,bahwa kalau mau mengemudikan kendaraan di free way,maka harus mengikuti aturan ,yakni kecepatan 100 Km perjam. Tapi syukur saya tidak ditilang 

Pada saat artikel ini ditulis,angin masih terus bertiup dengan kencang dan menimbulkan suara yang sangat tidak nyaman di dengar. Sayang saya gaptek,sehingga tidak bisa divideokan ,untuk memberikan gambaran  tentang badai di sini.  Pot pot bunga yang disusun didinding pada halaman belakang,semuanya brantakan.  

Dibeberapa daerah, listerik padam. Beberapa hari yang lalu,sempat padam sebentar saja,sudah menghadirkan kebingungan. Mau masak tidak bisa,karena kompor listerik ,mau mandi air tidak jalan. Syukur tidak berapa lama kemudian ,listrik menyala kembali .

Untuk Jelasnya Saya Kutip satu alinea dari sumber berita:

Wild surf and damaging winds are expected for most of the warnings area today.

Gusts over 100 kilometres per hour that could cause damage to homes and property south of a line Busselton to Albany and extend throughout the warning area during the morning and afternoon, reaching Perth from around 2pm Thursday.

The warnings come after days of extreme weather in WA with trees toppled, power lines cut and roads flooded due to strong rain and winds. (9.news.com)

sumber lainnya :thewest.com menulis : “Locally dangerous winds with gusts in excess of 125 km/h are possible southwest of a line from Geraldton to Bremer Bay and may continue through the evening.'

Kalau  hujan lebat disertai angin badai,percuma pakai payung,karena dalam hitungan detik,payungnya akan brantakan naik keatas.Makanya di dalam kendaraan selalu ada mantel,sehingga bilamana diperlukan dapat dimanfaatkan 

Persiapan Makanan Cukup

Kami sudah disupply bahan makanan oleh putra kami,sehingga rak yang  ada di dapur ,sarat dengan aneka ragam bahan masakan dan begitu juga di kulkas. Sehingga kalau badai,kami tidak perlu keluar rumah untuk berbelanja,tapi memanfaatkan cadangan makanan yang ada di dapur . 

Semuanya aman.

Tulisan ini hanya sekedar laporan pandangan mata, tentang hujan lebat dan badai diluar,tapi suasana hati ikut merasa tidak nyaman. Menurut para ahli,hal ini disebabkan karena manusia adalah bagian dari microcosmos,yang merupakan bagian tak terpisahkan dari alam semesta sebagai macrocosmos. Sehingga apa yang terjadi pada macrocosmos,secara tidak langsung mempengaruhi manusia secara phsycology . Hingga saat tulisan ini dipostingkan,deru angin dan hujan lebat ,masih terus berlanjut Kami sudah mempersiapkan lampu emergency ,seandainya tiba tiba listrik dipadamkan ,untuk mencegah jatuhnya korban.

Burns Beach, 29 Juli ,2021

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun