Kalau Mau Gratis Juga Bisa Tapi Harus Duduk Nongkrong Di Cafe
Belakangan slogan :" Internet kencang,semuanya senang" dan kalau boleh dilengkapi,makan kenyang ,tidur senang . Tapi seperti kata peribahasa :"Lain sungai lain buayanya. Lain negeri lain pula gayanya" Di Australia ,kalau mau gunakan internet gratis bukan tidak bisa,tapi harus mau menebalkan kulit wajah. Caranya,modalin minum secangkir kopi di Cafe senilai 7 dollar dan kemudian duduk berjam jam disana. Anggap saja tidak ada orang disana,bahkan saat si mbak yang melayani di Cafe bilang:"Sorry ,a lot of people waiting ",bersikaplah masa bodoh atau bilang:"Sorry,no English" .
Tapi cara ini,selain dari mempermalukan diri,juga sekaligus mempermalukan negeri kita. Karena dikening setiap orang Indonesia,yang berada di luar negeri,sudah diberi meterai ":Merah Putih" yang tak kasat mata.Â
Tapi apa saja yang dilakukan,maka nama negara dan bangsa kita akan ikut terbawa bawa.'Pernah baca berita tentang :"Mahasiswa Indonesia ngintip orang mandi?" Nah,yang malu bukan hanya si mahasiswa brengsek,tapi kita semuanya. Benar nggak teman teman semuanya?
Kembali ke JudulÂ
Nah,kalau tidak mau menjadi orang yang terkenal sebagai sosok yang memalukan negara dan bangsanya,maka jalan terbaik adalah kalau mau gunakan internet,ya bayar . Awalnya,kami mencoba bayar yang murah meriah,tapi ternyata parah . Baru 5 hari ,pulsa sudah habis.Akibatnya dalam sebulan,berkali kali isi ulang pulsa dan menghabiskan dana yang tidak sedikit
Akhirnya,cucu kami bilang :"Engkong dan Emak,daripada buang uang dan bikin sibuk diri sendiri,beli paket ini. Agak mahal,tapi tidak bakalan habis terpakai. Maka jadilah kami pelangganan seperti tampak pada gambarÂ
Mengapa Perlu Menulis Tentang Pengeluaran?
Maksudnya gini,bahwa kalau di negeri kita,menekuni hobi menulis tidak perlu merogoh kantong dalam dalam,tapi lain negeri lain pula biayanya. Silakan dijumlahkan $.73,50 +$.58.23 = $.131.73 atau setara dengan sekitar 1,4 juta rupiah,setiap bulan. Lumayan kan?
