Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Covid" Menyebabkan Orang Kehilangan Rasa Empati?

14 Juli 2021   18:38 Diperbarui: 14 Juli 2021   18:46 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: https://www.ageucate.com/

Cukup Bilang Begini "Kami ikut berduka, mohon nomor rekening", Selesai.

Sepanjang bulan ini merupakan hari hari yang sarat dengan berita duka cita. Baik karena meninggalnya adik sepupu saya hanya selisih satu hari dengan isterinya, begitupun dengan meninggalnya beberapa orang sahabat baik selama puluhan tahun.  

Karena kami sedang berada di Australia, tak seorangpun yang menyalahkan kami tidak bisa hadir. Tetapi ternyata rata rata  keluarga yang ditinggalkan merasakan kesedihan berlapis, karena hampir tidak ada yang datang melayat. 

Tentu saja tidak etis bila saya sebutkan nama maupun kota tempat tinggalnya. Tapi hal ini perlu menjadi renungan atau kilas balik baik kita semuanya. 

Ternyata kata "Covid " merupakan  senjata ampuh untuk menjawab beberapa pertanyaan. Kalau boleh saya simpulkan keluahan yang dirasakan oleh keluarga yang ditinggalkan, Covid ini menjadi alasan orang tidak merasa perlu lagi melayat, walaupun masih satu keluarga besar.

Malam ini saya masih menerima sebuah pesan via WA "Opa, kesedihan kami menjadi berlipat ganda. Sejak dari papa meninggal hingga di makamkan, tidak ada sanak kelaurga yang hadir. Yang datang justeru para tetangga yang sama sekali tidak ada hubungan kekeluargaan. Padahal saya sudah sampaikan bahwa papa sudah di test dan dinyatakan negatif covid. Papa meninggal karena serangan jantung. Tapi tetap saja tidak satupun yang hadir. Padahal kami masih satu keluarga besar. Sewaktu saya kabarkan bahwa papa sudah meninggal. jawaban yang saya terima sungguh sangat melukai hati yakni "Wah, kami ikut berduka cita,maaf tidak bisa datang karena covid. Mohon nomor rekeningnya. Kami mau mengirimkan uang duka" Rasanya sakit banget Om, seakan akan bagi mereka kehilangan papa saya tidak berarti apapun dan cukup disudahi dengan minta nomor rekening " kata Sherley  . 

"Kami memang keluarga miskin,tapi kami tidak menunggu transfer uang duka. Yang kami  harapkan adalah kedatangan sanak keluarga untuk menguatkan kami dalam menghadapi kedukaan ini" 

Tidak Saya Temukan Kata kata Untuk Menghibur Sherley

Saya hanya menjawab "Sherley, mungkin mereka ketakutan terhadap keganasan dari Covid sehingga tidak berani keluar rumah. Jangan berkecil hati. Lebih baik, kita fokus berdoa untuk papa almarhum ya". Hanya itu yang dapat saya sampaikan walaupun saya merasakan bahwa nasihat yang saya sampaikan tidak mampu menghibur Sherly yang merasa ditimpa kedukaan berlapis lapis

Perlu menyampaikan ikut belangsungkawa secara lebih arif, sehingga jangan sampai menyinggung hati orang yang sedang berduka. Bukan bermaksud kita menyampaikan pidato duka cita panjang lebar, tapi tunjukkanlah rasa duka dan simpati kita. 

Kemudian kalau memang ingin mengirimkan uang duka, tunggulah sesaat. Janganlah seperti suara tape recorder yang diputar "Oya, kami ikut berduka cita ya. Maaf, kami tidak bisa datang melayat. Mohon nomor rekeningnya, kami akan mentransferkan uang duka"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun