Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sisihkanlah Waktu 5 Detik Saja untuk Menyaksikan Foto Ini

7 Juli 2021   17:47 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:19 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah Gambaran Cinta Sejati

Sore ini saya dapat kirimkan foto istimewa ,saat saat akhir perjalanan hidup adik sepupu saya Handi dan isterinya tercinta . Saat dirinya sendiri sedang terpuruk sakit, Handi dengan penuh kasih sayang ,masih menyuapkan isteri tercinta. Bukan lantaran tidak ada anak mamtu yang peduli,tapi Handi ingin menyuapi wanita yang dicintainya ini dengan tangannya sendiri. 

Inilah gambaran cinta sejati. Bukan seperti "Love story " dalam Sinetron ataupun dalam Drakor. Untuk menyakinkan diri bahwa memang ini foto dari adik sepupu saya,maka saya tanyakan kepada Rinaldi putranya. "Nal, ini foto papa lagi menyuapi mama ya?"

Dan dijawab:" Benar Om,papa kan sayang sama mama" . Mendengar jawaban ini ,hati saya ikut terenyuh. Dan sesaat kemudian ,saya tanyakan lagi: "Nal.foto ini patut menjadi contoh teladan bagi orang banyak,tentang arti kata cinta yang sesungguhnya. Boleh Om pinjam ?" 

"Silakan Om ,ambil saja Om. papa Nal sayang sama mama Nal "  jawab Rinaldi menyakinkan saya

Handi Telah Membuktikan Janji Pernikahannya :

Saya berjanji untuk selalu setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan juga sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Saya akan selalu mencintai dan juga menghormatimu sepanjang hidupku

Kisah ini bukan bagian dari Drakor dan juga bukanlah kutipan dari sinetron,melainkan kisah nyata dari adik sepupu saya yang tinggal di Tangerang. Papa alm Handi dan mama saya kakak beradik kandung  Sejak kecil,kami sama sama merasakan derita hidup,semasa sama sama masih tinggal di Pasar Tanah Kongsi.

Dua hari sebelum Handi dan isteri tercinta dipanggil Tuhan,kami saling bercerita,bahwa dari total 11 orang bersaudara,yang tersisa hanya saya dan kakak perempuan saya yang tinggal di Bandung,yang kehilangan 2 orang putranya bersama MH370 . Dan setelah itu Handi giliran bercerita,bahwa beberapa orang adiknya juga sudah almarhum .

Kami berjanji,bila covid sudah berlalu dan kami kembali ke Indonesia, saya akan mengujunginya di Tangerang,karena kondisi Handi sudah tidak memungkinkan lagi untuk berkendaraan.  

Not my will should be done,but THY will be done

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun