Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pensiun Berpotensial Menghadirkan Matahari Kembar yang Dapat Menjadi Petaka bagi Rumah Tangga

21 Juni 2021   11:41 Diperbarui: 21 Juni 2021   12:06 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Yang Dapat Mengubah Berkah Jadi Kutukan 

Pengalaman pribadi, kami merasakan masa pensiun sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tak ternilai yang kami syukuri.

Bayangkan hidup tidak hanya dalam kondisi financial freedom  tapi sekaligus memiliki freedom of time. Kami mau merencanakan travelling kemana saja  sudah tidak lagi terikat dengan jadwal  tugas dan kegiatan yang selama puluhan tahun kami jalani. 

Tentu saja hal ini tidak jatuh dari langit tapi sudah kami persiapkan sejak sedini mungkin 

Kebanyakan orang berpikir,menghadapi pensiun semata mata mengenai persiapan dalam masalah ekonomi. Walaupun kesiapan ekonomi ikut menentukan masa pensiun akan menjadi berkah atau kutukan,tetapi sesungguhnya bukanlah merupakan point yang paling menentukan  Ada hal yang jauh lebih potensial dalam menentukan,masa pensiun akan jadi berkah atau justeru berubah jadi kutukan,yakni hadirnya :"matahari kembar " dalam rumah tangga

Sebagai orang yang sudah pensiun sejak lama,maka kebanyakan sahabat dekat  kami,setiap kali kontak,ceritanya tidak jauh dari apa yang mereka rasakan setelah memasukki masa pensiun. Dalam hal ini lebih dititik beratkan bila suami yang pensiun. Hal yang paling banyak dikeluhkan adalah ,isteri sebagai "Ratu Rumah Tangga" merasa wewenangnya tetiba diambil alih suami yang pensiun atau setidaknya ,tidak lagi memiliki kebebasan untuk menentukan perputaran roda rumah tangga ,sejak suami pensiun dan hampir setiap  hari berada dirumah.

Merasa Tidak Betah Dirumah

Merasa tidak betah dirumah,ternyata tidak hanya dirasakan oleh suami yang pensiun. Dirinya yang biasanya setiap pagi ke kantor dengan pakaian rapi dan dikantor dilayani oleh setidaknya office girl yang menyediakan secangkir kopi hangat,tetiba setelah pensiun ia merasa dirinya seakan tidak dihargai lagi . Kalau biasanya sebelum ke kantor,isteri sudah mempersiapkan sarapan pagi ,minimal secangkir kopi hangat,kini karena menganggap dirinya tidak ke kantor lagi,maka ia harus mau mengambil kopi sendiri ,karena isteri sibuk urus anak dan urusan dapur.

Sebaliknya dipihak isteri,merasa sejak suami pensiun,kebebasannya menjadi terbelenggu . Mau ke mana mana harus izin suami dan semua aturan yang selama ini sudah diterapkan,tetiba di rombak suami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun