Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kebahagiaan Itu Sederhana

19 Juni 2021   06:27 Diperbarui: 19 Juni 2021   07:07 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi Tidak Bisa DibeliBerkumpul Bersama Keluarga Adalah Kebahagiaan 

Hal yang sesungguhnya sangat sederhana  tapi ternyata tidak banyak yang mampu merasakannya. Berkumpul untuk makan bersama tidak musti di restoran. Bisa di rumah ataupun di taman sambil menggelar tikar.

Tapi ternyata hal yang sangat sederhana ini merupakan suatu hal yang sangat rumit bagi sebagian keluarga. Alasannya antara lain, "masing masing punya kesibukan". Alasan sesungguhnya bukanlah karena semua sibuk bekerja, melainkan karena ada sekat antara hati ke hati. Sehingga daya magnit untuk berkumpul bersama menjadi tergerus dan tak berdaya. Maka lahirlah alasan, "Kita semuanya sibuk oleh pekerjaan masing-masing, sehingga tidak ada waktu untuk berkumpul bersama keluarga."

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Benarkah demikian? Pertanyaan yang bersifat sangat pribadi tentu saja bukan hak kita untuk menjawabnya.  Karena itu kita pinjam sebuah kalimat yang mungkin pas sebagai kuncinya, yakni "Don.t ask me, ask your heart. because the answer is in your heart."

Mari kita tanya hati kita masing-masing, karena di sana akan ada jawabannya.

Ket. foto: bersama putra pertama kami/Dokumentasi pribadi
Ket. foto: bersama putra pertama kami/Dokumentasi pribadi
Kunci Kebahagiaan adalah Membuka Hati

Membuka hati hendaknya dimaknai untuk saling menerima apa adanya. Memahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, termasuk diri kita. Menerima kenyataan bahwa setiap orang berbeda walaupun terlahir dari orang tua yang sama. Bahwa kita semuanya sibuk. Hidup berpacu dalam mencari rejeki, demi untuk kelangsungan hidup itu sendiri. Dan bagi yang sudah mendapatkan kehidupan yang layak, masih terus berpacu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi. Untuk menggapai kehidupan yang lebih baik kita butuh uang. Tapi jangan lupa bahwa uang bukanlah segala-galanya dalam hidup ini.

Karena itu betapapun sibuknya kita berpacu dalam meraih kehidupan yang lebih baik, prioritas utama adalah keluarga. Family is the first. Karena sebanyak apapun uang yang berhasil kita raih, tanpa keluarga semuanya menjadi tak berharga.

Bila Family is the First

Bila memang kita sudah menempatkan pripritas  bahwa "family is the first" maka segala alasan dapat disingkirkan. Mungkin sudah rencana mau main tennis, sedangkan yang satu lagi sudah bikin rencana mau shopping dan sebagainya, tapi demi untuk bisa berkumpul bersama keluarga, semua alasan yang lain dikesampingkan.

Kami tinggal terpisah-pisah. Saya dan isteri tinggal bersama Kevin dan Astrid serta bayi yang baru lahir 2 bulan lalu. Ivan dan isterinay Gulce tinggal di Scarborough, sedangkan Dea dan Paul, serta putra kami Irmansyah dan isteri serta Angelia si bungsu tinggal di Iluka. Tapi setiap kali ada yang berulang tahun, kami pasti bertemu untuk santap siang ataupun santap malam bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun