Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kepastian Belum Tentu Akan Jadi Kenyataan

8 Juni 2021   09:32 Diperbarui: 8 Juni 2021   10:42 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: Ir.Bimo tertawa ceria,tapi kini sudah di surga sana/dokpri

Sedangkan Kenyataan Adalah Sah Sebuah Kepastian

Mungkin setiap orang dalam perjalanan hidupnya pernah berjanji,entah pada sanak keluarga ataupun pada salah seorang sahabat baik:"Besok pagi pasti saya datang."

Tetapi ternyata malamnya kita sakit dan esok harinya tidak bisa bangun,sehingga janji tinggal janji dan belum dapat di pastikan kapan janji bisa ditepati. 

Disisi lain boleh jadi orang lain yang berjanji kepada kita :"Mohon maaf ya pak, pinjaman saya terlambat saya kembalikan.Besok saya gajian dan langsung saya antarkan uangnya" .

Tetapi keesokan harinya,ternyata sahabat yang berjanji mau datang untuk melunasi utangnya, tidak kunjung datang.Baru tahu dari salah seorang keluarganya,bahwa yang bersangkutan sedang dirawat di Rumah Sakit akibat kecelakaan.

Pengalaman Pribadi

Kalau janji tertunda untuk ditepati,walaupun sejujurnya ada rasa kecewa,tapi dapat dimaklumi karena alasan sakit dan berarti setelah sembuh,janji bisa ditepati. 

Tetapi ada kalanya janji tidak akan pernah lagi dapat ditepati,karena orangnya sudah terlanjur berpulang kealam baka. 

Saya pernah mengalami secara pribadi. Pertama ,saat makan malam bersama dua orang keponakan saya sewaktu menghadiri acara makan malam di Denpasar Bali Dan kami berjanji akan ketemu lagi di Jakarta untuk makan siang di salah satu rumah makan Sari Minang di Jakarta. 

Tapi ternyata saat keduanya datang ke rumah makan yang bersangkutan dan mencari kami tidak ketemu ,mereka terus pulang. Padahal kami ada dilantai atas,diruang VIP Dan saat saya ditelpon,entah karena apa posisi HP dalam kondisi silent ,sehingga tidak tahu ada panggilan.

Tetapi ,manusia boleh bikin janji dan rencana yang matang,kata akhir atau Desicion Makernya ada di Tangan Tuhan. Karena setelah batal bertemu untuk makan siang di Jakarta,keesokan harinya keduanya berangkat ke Beijing dengan menumpang MH370 . Dan sejak saat itu,kami tidak pernah bertemu lagi,karena keduanya menghilang secara misterius bersama MH270

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun