Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Muda Dinikmati, Tua Dimanfaatkan

24 Juli 2021   05:46 Diperbarui: 24 Juli 2021   07:47 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah Satu Cara Memanfaat Masa  Lockdown

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan sebelumnya. bahwa bukan hanya Indonesia yang memberlakukan masa lockdown,tapi negeri dimana kami bertempat tinggal yakni benua Kanguru juga tidak luput dari pemberlakuan lockdown. Hanya saja berbeda dari kualitas lockdownnya dan juga tenggang waktunya. Kami hanya mengalami masa full lockdown selama lebih kurang 2 bulan,sehingga untuk berbelanja kebutuhan dapur lebih banyak memanfaatkan shopping online .

Ada beragam cara orang memanfaatkan masa masa bengong selama lockdown.Salah satunya adalah dengan mulai mengutak atik halaman depan dan halaman belakang yang ada tanah untuk ditanami .Disamping menanami dengan aneka ragam sayuran dan tahaman herbal.juga saya menanami buah Labu,yang bibitnya di kasih oleh putra kami . 

Tanaman ini merupakan salah satu tanaman manja,maklum bukan asli tanaman disini,melainkan di import dari negeri Sakura. Setiap hari perlu dijaga agar tanaman muda ini  jangan sampai dinikmati oleh siput yang banyak berkeliaran.Karena kalau sempat digerogoti,maka susah payah menanamnya menjadi sia sia.Tanaman ini juga setiap hari harus mendapatkan asupan air yang cukup. Kalau kekurangan air,maka tanamannya akan meranggas dan buahnya akan lahir premature dan tumbuhan ini akan keguguran. Hasil susah payah merawat bayi import ini,ternyata tidaklah sia sia . Lumayan,dari puluhan putik buah,ada 4 yang mampu bertahan hingga "dewasa" Hasilnya adalah seperti tampak pada gambar ini

20210721-192507-60fb465306310e41a40f0502.jpg
20210721-192507-60fb465306310e41a40f0502.jpg
Tidak DiJadikan Sayuran

Rencana awal,bila berbuah lebat,maka sebagian akan kami jadikan santapan lezat dengan cara dimasak jadi sayuran .Tapi ternyata tidak sepenuhnya harapan menjadi kenyataan. Seperti yang sudah ditulis diatas,tanaman manja ini ,berputik puluhan buah,tapi satu persatu gugur,karena tidaik kuat beradaptasi dengan musim panas yang membakar di Australia. Akibatnya dari sekian puluh putik buah,yang mampu survivor hanyalah 4 buah .Tapi hal ini saja sudah membuat hati senang. Kalau di Indonesia,boleh jadi buah ini sama sekali tidak ada harganya,tapi selama belasan tahun tinggal di Australia dan berpindah pindah dari Queensland ke New South Wales dan kini di Western Australia,belum sekalipun kami dapati dijual di pasar manapun. Karena itu,buah ini merupakan buah langka di Australia

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah Mengering Dibatangnya/dokpri
Setelah Mengering Dibatangnya/dokpri
Setelah buah ini mengering di batangnya,maka tanaman ini juga layu dan mati. Buahnya dipotong ujungnya dan isinya yang sarat dengan biji biji dikeluarkan dan dijemur,untuk dapat dijadikan pembibitan bila musim semi tiba .Dan buah yang sudah kering difurnish agar tidak berjamur .Hasilnya,buah yang semasa mudanya dapat dinikmati,setelah tua jua tetap berguna,yakni menghasilkan bibit baru dan botolnya dijadikan tempat minuman unik,seperti tampak pada gambar. 

dokpri
dokpri
Menjalani semua ritual ini,menghadirkan sebuah filosofi bagi saya,yakni bukan hanya bermanfaat sewaktu masih muda,tapi juga berguna setelah menua. Bahkan kini pohonnya sudah mati,tapi meninggalkan "pusaka" dalam bentuk puluhan bibit baru. Wah,masa iya kita sebagai makluk ciptaan Tuhan yang paling mulia sejagat raya ,kalah berguna dari tanaman labu ini?

Mari kita tanya hati kita masing masing ya ,disana akan kita temukan jawabannya. 

Ket. Foto : semua foto Dokumentasi pribadi 

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun