Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gambar Ini Mungkin Dapat Membantu

2 Juni 2021   20:35 Diperbarui: 2 Juni 2021   20:56 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghargai Produk Dalam Negeri Sendiri

Terkadang membaca penjelasan panjang lebar tentang bagaimana menghargai produk dalam negeri sendiri hanya sebatas singgah dimata dan kemudian dilupakan. Tetapi menyaksikan sebuah gambar mampu berperan puluhan kali lebih kuat dalam memberikan inspirasi dan sekaligus motivasi untuk lebih menghargai produk dalam negeri sendiri. 

Salah satu contoh adalah gambar diatas, yakni rambutan yang harganya 25 dolar perkilogram atau setara dengan 250 ribu rupiah. Dibandingkan dengan harga buah Apel dan buah Pir yang harganya hanya 99 sen perkilogram. 

Upah Pekerja Mahal Produk Murah?

dokpri
dokpri
Silakan ditengok harga Wortel hanya 10 cent perkilogram. Mengingat Upah Buruh di Australia jauh lebih mahal dibandingkan dengan upah buruh di Indonesia, tak terpikirkan bagaimana mungkin mereka menjual wortel seharga 10 sen perkilogram yang kalau di kurzkan berkisar 1000 rupiah. 

Begitu juga dengan buah apel dan buah pir ,yang dijual senilai sekitar 1 dolar atau setara dengan Rp 10.000.-- Tapi kita mau percaya atau tidak faktanya memang dijual dengan harga yang sangat murah menurut ukuran biaya hidup di Australia.

Karena itu tidak salah bila saya menuliskan bahwa  biaya kebutuhan dapur di Australia bila dibandingkan dengan kami tinggal di Jakarta hampir sama pengeluarannya.Bahkan dalam beberapa jenis sayuran,jauh lebih murah. Yang menjadikan biaya hidup di Australia menjadi mahal adalah gengsi.Yakni mengikuti gaya hidup warga lokal..

apel-b-2-60b78d97d541df1f36090804.jpg
apel-b-2-60b78d97d541df1f36090804.jpg
dokumentasi pribadi

Mari Kita Ubah Image Tentang Buahan Lokal

Semoga dengan menyaksikan gambar yang diposting sesuai aslinya,setidaknya  masyarakat di Indonesia bahwa untuk membawa oleh oleh bagai keluarga atau membesuk orang sakit tidak harus dalam bentuk buahan impor,seperti apel dan buahan pir. 

Karena kedua jenis buahan ini, di sini disediakan gratis bagi anak anak hampir tidak ada yang tertarik mengambilnya. Kita boleh bangga karena buahan dan sayuran hasil produksi dari negara kita disini menjadi buahan dan sayuran elite

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun