Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Over Expectation Penyebab Terbesar Kekecewaan

30 Mei 2021   18:30 Diperbarui: 30 Mei 2021   19:05 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:Ilustrasi: https://www.askdrmanny.com

Semua Orang Sudah Tahu Tapi Mengapa Tidak Berusaha Mencegah?

Semakin banyak kita berharap, maka akan semakin sering kemungkinan akan merasakan kekecewaan. Begitu juga over expectation atau harapan berlebihan merupakan penyebab terbesar orang mengalami kekecewaan yang mendalam. Semua orang sudah paham akan hal ini,tapi heran cukup banyak orang yang tidak berusaha mencegah terjadinya hal ini.

Berharap tentu saja merupakan suatu hal yang sangat baik. Karena manusia tanpa harapan disebut sudah putus asa Dan orang yang putus asa sesungguhnya sudah mati sebelum kematian sesungguhnya menjemputnya. Tetapi berharap akan menimbulkan masalah bila meletakan harapannya terlalu tinggi

Ada begitu banyak contoh contoh hidup yang berlangsung di depan mata kita. Contoh yang sangat sederhana adalah berharap anak anak kita naik kelas atau lulus ujian. Sampai disini sesungguhnya sudah cukup. Pokoknya anak anak naik kelas dan yang ikut ujian lulus. Stop hingga disini.  

Tapi bilamana harapannya bukan hanya naik kelas atau lulus ujian, tapi disertai dengan embel embel "lulus dengan rangking masuk 3 besar " Dan bila ternyata anak naik kelas atau lulus tapi tidak masuk rangking 3 besar seperti yang diharapkan,maka orang tua akan kecewa. Dan rasa kekecewaan ini disampaikan kepada anak anaknya, Akibatnya seharusnya bersyukur dan berbesar hati anak anak naik kelas dan lulus ujian Malahan berubah menjadi rasa sedih dan kecewa. 

Rasa Kecewa Dalam Karir

Sudah mendapatkan pekerjaan yang layak seharusnya sudah menghadirkan rasa syukur dalam diri. Tapi karena berharap dalam waktu singkat akan menduduki Posisi penting, maka kondisi yang seharusnya  disyukurijadi berbalik arah menjadi rasa sedih dan kecewa ketika yang diangkat menduduki Posisi penting yang diincar,adalah orang lain . Rasa kecewa ini menyebabkan melunturkan semangat kerja dan tidak lagi fokus pada apa yang menjadi tugasnya.

Dan tidak hanya sebatas hingga disini. rasa kecewa dan sedih karena target menduduki posisi penting sudah diisi oleh rekan kerja lainnya,akan mengimbas dalam kehidupan berumah  tangga. Tiba dirumah ,seharusnya merupakan "family time" yang ditunggu tunggu oleh keluarga. Tetapi yang pulang kerumah,bukannya membawa keceriaan, malahan sebaliknya wajah yang tidak enak dipandang dan gampang tersinggung.

Bila kondisi terjerumus dalam ekpetasi yang berlebihan ini tidak segera dihentikan, maka secara perlahan tapi pasti akan menjurus kepada kehancuran rumah tangga.

Karena itu, sebelum segala sesuatu menjadi terlambat, mulai hari ini ubahlah sikap kita dalam menentukan target Baik bagi diri sendiri maupun bagi anak anak  Minimalkanlah harapan seperti misalnya :"Yang penting anak anak naik kelas dan lulus" .Yang penting saya sudah dapat pekerjaan dan sudah dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga.  Saya akan berusaha lebih baik lagi,tapi saya menyukuri akan apa yang sudah saya capai"

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun