Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dulu Anak Minta Cokelat Tidak Punya Uang

26 Mei 2021   19:45 Diperbarui: 26 Mei 2021   19:57 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Kini Anak Anak Memanjakan Papa Mamanya

Didalam kamar kerja saya dan isteri tidak pernah kosong dari Cokelat yang terdiri dari aneka ragam bentuk dan rasa. Ada Dark Chochoclate  ada cokelat dengan kacang mente didalamnya dan ada juga cokelat yang isinya wine. Setiap hari kami berdua gonta ganti makan cokelat. Stock cokelat tidak pernah kosong. Karena sebelum habis sudah dapat kiriman lagi dari putra kami . 

Memandangi begitu banyak cokelat diatas meja saya jadi ingat semasa hidup kami masih morat marit. Suatu waktu putera kami yang waktu itu baru satu orang dan belum genap 4 tahun  berkata "Papa,besok saya ulang tahun hmm boleh belikan kue Ulang Tahun?" Saya terdiam sesaat dan kemudian dengan perlahan lahan mengatakan "Hmm papa belum punya uang untuk beli Kue tart ulang tahun.nanti kalau ada pasti akan papa belikan ya"

"Hmm kalau begitu ,belikan cokelat saja ya pa?" kata putera kami dengan suara memelas. Hingga disini saya tidak mampu membendung jatuhnya air mata. Padahal terluka parah,saya tidak menangis. Rasanya iba hati saya  menyaksikan putera kami yang pucat dan kurus karena kurang makan dan kurang gizi,serta tinggal di tempat kumuh,hanya minta cokelat saja,tapi saya tidak mampu membelikan. Menyaksikan ini,putera kami memeluk saya erat erat dan berkata:"Jangan menangis papa. Kalau belum ada uang tidak apa apa " Mendengarkan jawabannya, hati saya semakin terenyuh.. 

Kini Kami Dimanjakan Anak Anak Kami

Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan, dihari tua kami dimanjakan ketiga anak anak kami,dengan cara dan gaya masing masing. Saya tidak pernah membeli kebutuhan pribadi ,karena semuanya dihadiahkan oleh anak mantu dan cucu cucu serta mantu cucu kami. Mulai dari sepatu,pakaian ,jaket ,selimut serta pakaian tidur ,cincin ,aneka ragam makanan ,sampai kendaraan baru adalah merupakan hadiah . Pernah beberapa waktu yang lalu saya tuliskan ,sehingga pernah dikomentarai :"too good to be true" . Karena itu,saya hanya menulis sekilas saja,betapa bahagia dan bersyukurnya,kami berdua ,karena dikaruniai anak mantu ,serta cucu cucu yang amat menyayangi kami. 

Pada waktu tanggal 21 Mei saya ulang tahun ke 78, sejak dari subuh,saya menerima telpon dari semua anak mantu dan cucu cucu,termasuk dari cucu kami yang lagi kuliah di Jepang . Dan malamnya,kami diajak makan malam bersama untuk merayakan hari ulang tahun saya

Dulu, sejujurnya setiap kali mendengarkan nasihat "Sabar .segala sesuatu akan indah pada waktunya" saya hanya mendengarkan dengan sinis. Tapi kini, saya sudah mengalaminya dan percaya bahwa memang benar,segala sesuatu akan indah pada waktunya. Hanya saja,dalam saat saat hidup menderita,setiap kata hiburan.sungguh sangat sulit diterima hati. 

Semoga semua orang yang hingga saat ini masih harus menjalani hidup yang sarat dengan penderitaan akan segera mengalami "keajaiban " seperti yang kami alami. Kalau dipikirkan secara logika,bagaimana mungkin orang yang jualan kelapa ,bisa tinggal di Australia? Tapi disinilah terbukti kebesaran Tuhan "Mintalah apa saja,maka kepadamu akan KUberikan"

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun