Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dulu Foto Diri Masuk Majalah Sesuatu yang "Wah"

12 Mei 2021   07:08 Diperbarui: 12 Mei 2021   07:08 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/masuk Artikel Majalah kesehatan 20 tahun lalu

Tapi Kini Setiap Orang Dapat Melakukannya Sendiri

Belasan tahun lalu ,kalau foto diri kita masuk majalah atau koran,sungguh merupakan sesuatu yang "wah" Mendapatkan  pujian dan sanjungan dari orang sekampung dan sanak keluarga. Tentunya bila berkaitan dengan sesuatu hal yang positif. Tapi kalau wajah terpampang di koran atau ditayangkan di televisi karena telah melakukan tindak kejahatan ,merampok atau kotupsi,ya janganlah sampai terjadi atas diri kita dan keluarga.Karena tidak hanya akan mempermalukan diri sendiri,tapi juga seluruh keluarga dan sahabat sahabat kita,bahkan kampung halaman kita.  

Misalnya foto saya masuk koran dan wajah saya ditayangkan di berbagai siaran televisi:"Inilah wajah Koruptor 35 triliiun rupiah "wuih,langsung disebutkan Tjiptadinata Effendi kelahiran Padang ,Sumatera Barat..dan seterusnya...bayangkan,saya yang menikmati hasil uang triliunan rupiah,tapi orang sekampung bakalan kena getahnya dan semua sahabat saya di Kompasiana juga kena  .Tapi syukurlah,walaupun bukan termasuk kategori orang shaleh,tapi setidaknya saya bukan orang jahat ( sumber:muji.diri.com.id)

Masuk Koran dan Tv

Sekitar 20 tahun lalu,wajah saya yang waktu itu belum keriput dan gigi masih utuh,serta rambut masih hitam,sering masuk koran. Maksudnya tentu saja gambar saya. Di TVRI nasional dan lokal,di AN TV ,Yogya TV ,Manado Tv ,Bali TV dan banyak lagi,termasuk dalam berbagai majalah kesehatan.Tentu saja saya sangat senang, Kalau berjalan,lubang hidung menghadap keatas,lantaran senang banget dipuji dan disanjung orang banyak,sehingga tidak makanpun ,perut terasa kenyang. 

Lain Bengkulu Lain Pula Semarang

Tetapi itu kisah 20 tahun yang lalu. Kini setiap orang  dapat mengupload gambar diri di facebook atau di blog,termasuk di Kompasiana ini. Bahkan bukan hanya sekali dua kali,tapi setiap hari ,kalau mau foto diri kita dapat dimunculkan di berbagai media sosial .Tapi seiring dengan semakin mudahnya ,sehingga setiap orang dapat mengedepankan foto dirinya ,maka pujian dan sanjunganpun menjadi surut dan sirna.  Ini merupakan suatu bukti bahwa kemajuan zaman,membawa dampat positif,tapi sekaligus menyebabkan ada sesuatu yang hilang .

Seperti halnya kehadiran Ponsel dalam Kehidupan modern,disatu sisi memberikan  beragam kemudahan dalam berkomunikasi dan mendapatkan info terkini 

Tapi disisi lain hilangnya kesempatan untuk meningkatkan  hubungan kekeluargaan antara sesama anggota keluarga karena terbelenggu oleh gawai. Semua terpulang pada pribadi masing masing dalam.menyikapi kemajuan tehnologi dan kemajuan zaman

Tjiptadinata Effendi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun