Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Keterampilan yang Sudah Punah

10 Mei 2021   18:56 Diperbarui: 10 Mei 2021   18:59 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjahit Pakaian Bayi Tanpa Mesin dan Hanya Menggunakan kedua belah Tangan

Diera serba instans ini,hampir semua kebutuhan dapat diperoleh dalam waktu singkat. Dari mulai makanan dan minuman,hingga pakaian dan kelengkapan lainnya. Kalau di kampung halaman saya dulu ada Peribahasa:"Sambil berdendang ,nasi masak" hanya berlaku pada masa kaum wanita menanak nasi dengan menggunakan periuk dan tungku.  Agar nasinya tidak mentah,maka perlu dijaga agar api yang digunakan untuk menanak nasi selalu dalam keadaan menyala Bila ditinggal pergi entah untuk keperluan apapun, apinya padam,maka nasi akan mentah.

Karena itu ,demi menjaga agar nasi masak secara utuh,maka kaum wanita yang menanak nasi,harus ikhlas berdiri atau berjongkok di depan tunggu,untuk mengipas ngipas,agar api tetap menyala.Agar tidak membosankan,maka sambil mengipas api ,biasanya kaum wanita bersenandung (berdendang) ,sehingga tanpa terasa ,nasi sudah masak.  Tapi sejak era digital,tidak lagi diperlukan kayu bakar dan tungku.Cukup menggunakan Rice Cooker ,mengisi dengan beras dan air sesuai petunjuk,maka sudah boleh ditinggalkan,untuk bekerja Nanti sehabis urusan kantor,kita pulang dan nasi sudah masak.

dokumentasi pribadi: Jarum buatan sendiri
dokumentasi pribadi: Jarum buatan sendiri
Kembali ke Judul

Diera menanak nasi masih pakai tungku dan periuk, kaum wanita ,jauh hari sebelum anaknya lahir ,sudah mulai memersiapkan baju bayi dengan menjahitnya sendiri. Tapi belakangan ,sejak semuanya serba instant, tradisi ini menghilang dan kini dapat dikatakan sudah punah Dari 100 orang kaum wanita mileneal,kemungkinan besar hanya 1 atau 2 orang yang masih mampu menjahit pakaian dan topi bayi dengan tangan sendiri,tanpa menggunakan mesin .

dokumentasi pribadi: benang untuk merajut pakaian bayi
dokumentasi pribadi: benang untuk merajut pakaian bayi
Demi Cicit Isteri Saya Mulai Menjahit Pakaian Bayi

Saking sayangnya dengan Hayley ,cicit pertama kami, belakangan ini isteri saya sibuk dengan menjahit pakaian bayi. Hari Sabtu Minggu yang biasanya dimanfaatkan untuk nonton Drakor,karena offline dari Kompasiana,kini tergeser dengan kegiatan menjahit pakaian bayi,dengan tangan sendiri tanpa menggunakan mesin  .

Gimana Caranya ?

Alatnya hanya sebatang bambu penusuk sate ,seperti terlihat pada gambar. Bambu penusuk sate diraut ujungnya ,hingga merupakan kaitan .Hal iini dapat dikerjakan hanya dalam waktu 5 menit. Dan selanjutnya memanfaatkan "jarum " home made ini,untuk mulai menjahit pakaian bayi .Gimana caraya ? Ya,kalau cara bikin jarumnya saya bisa menunjukan,tapi bagaimana memanfaatkannya untuk menjahit pakaian bayi,ya ntar kalau kita kopdar silakan ditanyakan kepada isteri saya. Nggak pakai uang sekolah,total free.

Kalau mau tahu cara meraut bambu,nggak perlu belajar,cukup menyaksikan gambar dan dengan mudah dapat menirunya. 

Nah,daripada menghabiskan hari ,hanya duduk main gim,mengapa tidak dimanfaatkan untuk mulai belajar menjahit. Modalnya beli benang ,sekitar 5 dolar,tapi kalau mau beli pakaian siap pakai harganya sekitar 40 - 50 dolar. Lumayan kalau mau dijadikan income tambahan Di Indonesia pakaian bayi,hasil rajutan tangan,harganya juga tidak murah. bisa 10 kali harga pakaian made in pabrik

Berapa lama menjahit sebuah pakain bayi? Menurut isteri saya 2 hari siap. Itupun  tidak sepanjang hari duduk menjahit. Nah,para generasi muda mileneal ,khususnya kaum wanita,kapan mau mulai mempersiapakan pakaian bayi? 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun