Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menangis karena Tak Punya Uang Beli Baju Baru

8 Mei 2021   17:42 Diperbarui: 8 Mei 2021   18:10 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: https://www.pond5.com/stock-footage/item

Padahal Banyak Orang Meratap Tidak Ada Uang Untuk  Beli Makanan

Pada saat kita  bersedih hati,karena hari raya sudah dekat,sedangkan uang untuk membeli pakaian baru untuk anak anak belum ada .Kita lupa bahwa diluar sana ,ada jutaan orang yang tidak sempat memikirkan tentang merayakan hari raya ,karena apa  yang akan dimakan hari ini ,mereka tidak punya uang sama sekali. 

Banyak orang mengira,bahwa hanya oirang miskin yang punya masalah.Karena ketiadaan uang,maka segalanya terasa sangat menyakitkan,sementara orang yang berada atau berkecukupan,sama sekali tidak perlu memikirkan,apa yang akan mereka makan hari ini atau esok harinya,karena uang lebih dari cukup ada pada dirinya. Padahal hidup bukan semata mata perkara makan minum dan pakaian,tapi mencakup seluruh aspek kehidupan Karena yang itu yang namanya masalah  hidup,bisa terjadi pada semua orang,termasuk orang yang secara materi,hidup berkecukupan.

Bahkan boleh jadi,beban hidup yang dihadapi oleh kalangan yang berada,jauh lebih parah ,dibandingkan masalah yang timbul,karena tidak cukupnya uang untuk membeli kebutuhan hidup.Antara lain,anaknya terlibat narkoba,judi ,ngebut dan menyebabkan tewasnya orang lain. Hal ini bukan hasil khayalan,melainkan fakta fakta aktual yang dapat dibaca lewat berbagai media.

Menjadi Orang Yang Tahu Bersyukur

Saya berani menuliskan hal ini,karena sudah pernah mengalami ,apa yang namanya hidup dalam kemiskinan dan tidak dilihat sebelah mata oleh orang lain. Bukan hanya seminggu,sebulan atau setahun,tapi bertahun tahun . Anak sakit,isteri sakit,sementara tidak ada lagi yang bisa dijual untuk mendapatkan uang. Dan disaat saat hidup kita sedang menderita,dengan segala macam alasan,sahabat mulai menjauh,bahkan kerabatpun ikut menjauh,karena kuatir kita akan minjam uang. Begitulah hukum hidup yang tidak tertulis,terkadang kejam tanpa berbelas kasih.

Karena itu bila kita sedang menghadapi masalah,jangan berpikir,bahwa hanya kita yang  bernasib sial.sehingga tak henti hentinya dirudung masalah,jangan lupa bahwa diluar sana masih ada jutaan orang yang hidupnya jauh lebih menderita dibandingkan kita,. Sesungguhnya,setiap orang memikul beban hidup masing masing. Hanya saja, ada yang memiliki sikap mental yang kuat,sehingga mampu mengendalikan diri dan tidak pernah menampakkan,bahwa sesungguhnya dirinya juga tidak terhindar dari masalah hidup. Karena masalah adalah petanda kita masih hidup,karena hanya orang mati yang tidak punya masalah

Hidup Adalah Proses Pembelajaran Tanpa Akhir

Karena itu,bilamana terjadi sesuatu pada tetangga atau sahabat kita,jangan terlalu cepat menghakiminya,dengan mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena hukuman atas dosanya ,karena apa yang terjadi atas dirinya,bisa jadi kelak ,terjadi juga pada diri dan keluarga kita. Disamping itu ,menertawakan atau menjadikan  kesusahan orang lain,sebagai bahan  lelucon murahan,tentu saja menunjukkan betapa dangkalnya rasa simpati dan empati yang ada dalam diri kita.

Tidak seorangpun tahu apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,bahkan apa yang akan terjadi esok hari.Karena hari ini adalah hidup kita,sedangkan hari esok adalah sebuah misteri bagi kita semuanya. Jalan terbaik adalah selalu berusaha untuk meraih kehidupan yang lebih baik dengan menyukuri apa yang ada pada hari ini

Sebuah renungan kecil di akhir pekan

Burns Beach, musim gugur,2021

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun