Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berbuat Baik Hanya untuk Dipuji Orang

15 April 2021   19:21 Diperbarui: 15 April 2021   19:32 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: https://www.hidayatullah.com/

Maka Tiada Lagi Pahalanya ( Kalimat Yang Saya dengar sewaktu numpang tidur di Masjid)

Ada secuil kisah yang lupa saya ceritakan,dalam tulisan  yang berjudul "Buka Puasa Bersama Dengan Sepotong Ikan Asin". Mungkin bagi orang lain apa yang akan saya tulis disini hanyalah sepotong tulisan yang terasa tidak memiliki daya magnit karena terkesan sudah basi. 

Tetapi bagi saya apa yang saya dengar lebih dari setengah abad lalu dikala saya menumpang tidur di salah satu masdjid dalam perjalanan dari Medan ke Padang selalu saya ingat. Seakan akan baru kemarin saya dengarkan 

Bagi saya pribadi, universitas yang paling lengkap di dunia ini adalah University of Life atau Universitas Kehidupan. Dimana setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar menjadi manusia yang arif dalam memaknai arti sebuah kehidupan. Syaratnya cuma satu yakni mau membuka hati kita untuk belajar dari siapapun.  Seperti ada tertulis "Jangan melihat siapa yang berbicara.tapi dengarkanlah apa yang dikatakannya.

Belajar dari Pengamen

Saya tidak ingat lagi apakah saya sudah pernah menuliskan tentang bagaimana saya belajar tentang arti bersyukur dari seorang Pengamen di Alaska. Ketika kapal merapat di dermaga dan para penumpang diizinkan turun, maka saya dan isteri melangkah perlahan lahan menuju ke daratan. Udara dingin terasa menusuk hingga ketulang sumsum,tapi kami tidak ingin hal ini membuat langkah kami terhenti. Tiba tiba sayup sayup saya mendengarkan ada suara orang menyanyi. Maka kami melangkah mendekati suara tersebut. Ternyata seorang Pengamen dengan rambut kusut dan jaket yang sudah lusuh memainkan gitarnya ,sambil bernyanyi :

"Good morning everybody. Welcome to Alaskan. Who ever you are, celebrate your life. Enjoy your days. Look at me, I have nothing,but if I die today,, Praise The Lord. 'cause Ive got a cup of Capucinno "  Selamat pagi semuanya. Selamat datang di Alaska. Siapapun anda, rayakanlah hidupmu. Nikmatilah hari harimu. Tengoklah saya ,tidak punya apapun,tetapi bila saya mati hari ini, saya akan memuji Tuhan karena sudah mendapatkan secangkir Capucinno" 

Kalimat yang dinyanyikan oleh seorang Pengamen jalanan dan diulangi berkali lali,tapi sungguh merasuk kelubuk hati saya yang terdalam. Betapa Pengamen ini telah mengingatkan saya, untuk berhenti berkeluh kesah dan menyukuri hidup ini.

Kembali Kejudul

Sebagaimana saya belajar dari pak Syaifullah,bahwa untuk menerapkan hidup berbagi tidak harus menunggu dari kelebihan ,tapi dalam segala kekurangan,bahkan sebungkus nasi dengan ikhlas dibagi dua dengan saya,yang bukan siapa siapanya. Walaupun tahu,bahwa saya bukan sesuku dan bukan seiman,tapi sama sekali bukan halangan bagi Pak Syaifullah untuk mengaplikasikan hidup berbagi dengan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun