NTT Kami Bersama Anda
Kemarin saya membaca tulisan dari rekan Kompasiana  Pak Irwan Rinaldi Sikumbang yang berjudul "Duka NTT, Duka Kita Semua, Ayo Galang Bantuan!" Sempat menjadi buah pikiran saya sejak semalam. Mungkin karena ada hubungan relashionship yang mendalam secara pribadi antara kami berdua dengan saudara saudara di NTT. Karena sebelum menetap di Australia, kami sudah mengunjungi berbagai lokasi di NTT, bergaul dengan warga setempat, bahkan menjalin hubungan persahabatan hingga kini.
Hingga sore ini saya mencoba menelusuri apakah mungkin sudah ada yang mencetuskan ide untuk membuka "Dompet bantuan untuk NTT", ternyata belum ada.Â
Menyampaikan rasa simpati dan ajakan untuk berdoa bagi saudara saudara kita yang  jadi korban bencana alam di NTT tentu saja sangat baik dan manusiawi. Tetapi agar tidak hanya sekedar himbauan dan doa, mungkinkah  Kompasiana mensponsori agar niat baik ini diaplikasikan secara nyata ,dengan membuka Dompet Bantuan Bencana Alam untuk NTT? Â
Berdasarkan berita yang dilangsir oleh bbc.com.indonesia :" Â Â Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengungkapkan dari 11 kabupaten dan kota ang terdampak banjir bandang, sebanyak 84 jiwa dinyatakan meninggal dunia. Jumlah korban meninggal terdiri dari 49 jiwa di Flores Timur, 16 jiwa di Lembata, 15 jiwa di Alor, dua korban jiwa di Malaka, masing-masing satu orang di Kupang dan Ende. Â (sumber berita: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-)
"NTT You are not walk alone"
Mengingat Penulis di Kompasiana konon merupakan Blog terbesar dengan jumlah Penulis yang mencapai puluhan ribu orang. maka bila memang tidak melanggar ketentuan dan Admin Kompasiana berkenan mempelopori untuk menampung sumbangan dari ribuan Penulis di Kompasiana, diharapkan  jumlah sumbangan kelak akan sangat berarti bagi para korban banjir di NTT.Â
Yang namanya sumbangan, tentu saja tidak ada ketentuan berapa nilai nominalnya melainkan sesuai dengan kemampuan masing masing. Apalagi dengan adanya beberapa Kompasianer yang aktif domisili di berbagai lokasi di NTT maka sumbangan akan lebih mudah disampaikan langsung kepada para korban tanpa harus melalui tangan ketiga. Berapapun nilai nominal yang terkumpulkan, setidaknya kita sudah menunjukan kepada saudara saudara kita. "NTT You are not walk alone"
Tulisan ini sama sekali jauh dari maksud menonjolkan diri bahwa kami siap untuk menyumbang, melainkan sekedar sebuah ajakan sebagai salah seorang Indonesia yang kebetulan saat ini menumpang hidup di negeri orang.Â
Karena apalah artinya sumbangan dari kakek nenek yang sudah tidak punya kerjaan? Semuanya semata mata demi untuk mengaplikasikan hidup berbagi tidak hanya sebatas kata dan doa tapi juga dengan tindakan nyata
Bila disetujui, tentunya kami sangat berterima kasih. tapi bilamana aturan di Kompasiana tidak mengizinkan, maka tentu saja kami menerima  keputusan dengan berlapang dada.Â
Tjiptadinata Effendi