Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mau Tinggal di Negeri Orang? Putuskan Belenggu Diri

4 April 2021   05:14 Diperbarui: 4 April 2021   06:38 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluar Dari Zona Nyaman dan Aman

Sudah tidak terhitung banyaknya teman teman sesama orang Indonesia yang begitu ketemu di Australia, maka keluhan pertama adalah, "Bosan dan tidak tahu mau ke mana?" Akibatnya, baru seminggu dua minggu tinggal bersama keluarga anaknya, terus minta dipulangkan. Akibatnya, bukan hanya dirinya yang kecewa, karena jauh  jauh datang dari Indonesia, ternyata selama di Australia harus duduk di rumah sepanjang hari karena tidak tahu mau ke mana. Hal ini disebabkan, rata rata pasangan muda di sini, suami dan isteri bekerja, sedangkan anak anak di sekolah hingga sore hari.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Akibatnya, Opa dan Oma yang datang berkunjung harus mampu mengurus diri sendiri. Tapi karena pikiran sudah tertutup dengan kalimat, "Tidak tahu mau ke mana?" maka akibat belenggu yang tak kasat mata ini menghadirkan kejenuhan dan akhirnya pulang dengan kecewa dan sekaligus mengecewakan anak anak yang berharap agar orang tua bisa tinggal sebulan dua bulan bersama mereka.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Patahkan Apapun Yang Membelenggu Diri

Kalau kami tetap bersikukuh mau hidup gaya Kakek Nenek tempo doeloe, maka dijamin dalam tempo dan waktu sesingkat singkatnya kami sudah pulang kampung. Tapi karena kami berdua adalah tipe "Opa Oma milenial ", maka sejak awal tinggal, kami sudah memutuskan semua belenggu tak kasat mata dan bergaul dengan siapa saja. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sebagai orang Indonesia, mungkin kami berdua paling banyak bergaul dengan  warga lokal, masuk Club Senior dan ikut berbagai kegiatan sosial, tentu tanpa meninggalkan kesempatan bersahabat dengan sesama orang Indonesia. Karena itu, tiada hari untuk duduk bermenung atau duduk di kursi goyang bagi kami berdua, karena ada begitu banyak kesempatan untuk bergaul.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Setiap kali ada undangan dari KJRI, kami pasti hadir dalam berbagai kegiatan. Dan setiap kali ada festival yang melihatkan koumunitas orang Indonesia, kami pasti hadir .

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Karena itu, tanpa terasa kami sudah melalui belasan tahun tinggal di negeri orang, tanpa merasa bosan dan jenuh. Siapapun adanya diri kita, mustanhil kita dapat mengubah keadaan. Maka yang dapat dilakukan adalah mengubah sikap mental kita bahwa satu satunya jalan agar diri kita dapat diterima oleh semua kalangan adalah bergaul dan berbaur dengan mereka. Tentu saja bukan berarti bergaul dengan komunitas yang dapat menghancurkan hidup kita, seperti misalnya kami tidak pernah ikut kegiatan yang bersifat hura hura, mabuk mabukan dan hal hal yang berbau negatif

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dengan memutus belenggu diri, maka kami dapat menikmati hidup damai di negeri orang, karena semua orang adalah sahabat kami. Kuncinya adalah jangan pernah menempatkan diri kita terlalu tinggi dan jangan pula rendah diri. 

Jangan hanya mau bergaul dengan orang Indonesia saja, tapi juga dengan warga lokal lainnya. Walaupun jelas banyak perbedaan antara kita sebagai orang Indonesia dan orang Australia, tidaklah menjadi masalah. Karena menerima perbedaan bukanlah berarti kita kehilangan prinsip hidup sebagai orang Indonesia

Catatan: semua foto adalah dokumentasi pribadi

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun