Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antusias Sambut Valentine's Day Tanpa Masker

14 Februari 2021   06:06 Diperbarui: 14 Februari 2021   07:00 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: www.dmessages.com

Hanya Berlaku di Western Australia

Setelah diberlakukannya masa lockdown secara ketat sejak tanggal 30 Januari 2021 ,selama 6 hari dan kemudian diperpanjang hingga 14 hari ,dari hasil penelitian pemerintah setempat,tidak ditemukan satupun kasus covid baru. Karena itu  bertepatan dengan hari raya Valentine's Day, mulai hari ini dibebaskan dari keharusan menggunakan masker dan bebas bergerak kemanapun,selama dalam wilayah Australia Barat. 

Dengan ketentuan ,tetap menerapkan aturan protokol kesehatan .Salah satu kewajiban yang tidak dapat dilewatkan adalah melakukan scan QR Code ,setiap kali berkunjung ke ruang publik,seperti : kantor pos,supermarket ,toko dan seterusnya.Bahkan rumah Ibadah juga tak luput diwajibkan untuk menerapkan kewajiban Scan QR Code ini

Untuk jelasnya  silakan disimak kutipan dibawah ini:

Western Australia is on track to enjoy a mask-free Valentine's Day with WA Premier Mark McGowan declaring the state would remove its transitional restrictions from Sunday morning, pending any further community transmission cases of COVID-19. (sumber)

Covid -19 Menyebabkan Orang Menghargai Kebebasan Bergerak

Salah satu point yang dapat dirasakan secara langsung oleh semua orang dan semua kalangan adalah sejak diberlakukannya lockdown dimana mana,orang baru merasakan ,betapa berharganya sebuah kebebasan.Bebas bernafas tanpa masker.bebas menerima tamu ,bebas bertandang ke tetangga dan bebas menghadiri pesta ulang tahun dan pernikahan ,serta menjalani ibadah.

Selama masa masa lockdown diberlakukan,serasa diri kita bagaikan tahanan rumah.Begitu keluar rumah tanpa masker ,terancam hukuman denda bahkan hukuman penjara bagi yang seharusnya menjalani masa karantina. Bayangkan,mau menghadiri acara pernikahan sahabat dan kerabat dekat saja tidak boleh.Bukankah hal ini tak bedanya dengan orang yang dalam status tahanan rumah?

Kita semua menderita akibat Covid 19 ,bahkan tidak hanya sebatas merasakan sebagai tahanan kota atau tahanan rumah,tidak sedikit yang kehilagnan orang yang dicintai karena terkontaminasi covid 19. Salah satu hikmah yang dapat dipetik adalah menghargai kebebasan ,yang selama ini sejujurnya kurang kita hargai Sejak merasakan menjadi "tahanan rumah " yang disebabkan pandemi Covid 19,telah menyadarkan kita semuanya akan arti dan harga sebuah kebebasan dalam menjalani hidup,yang tidak tergantikan dengan materi. 

Happy Valentine's Day bagi kita semuanya 

Sebuah renungan di hari Minggu pagi

Burns Beach, Australia Barat 

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun