Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Bila ETLE (Tilang Elektronik) Diberlakukan di Indonesia

23 Januari 2021   08:53 Diperbarui: 24 Januari 2021   15:42 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: saya mendapatkan Final Notice ,akibat dianggap lalai dalam membayar denda /dokpri

Beberapa Hal Penting Perlu Dipahami Pemilik Kendaraan

Aturan lalu lintas yang berlangsung sejak Indonesia merdeka hingga saat ini adalah bila pengemudi kendaraan terjaring "OTT" atau Operasi Tangkap Tangan, maka ada 2 pilihan: yakni denda damai atau bayar denda di Pengadilan. 

Kita mungkin tidak suka mendengar hal ini, tapi ini fakta yang sudah menjadi rahasia umum di negeri tercinta kita ini. Polisi tidak mau tahu siapa pemilik kendaraan, karena yang ditilang adalah Pengemudinya. 

Tapi bilamana tugas Polisi akan digantikan dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), maka yang penting dipahami adalah bahwa bila terjadi pelanggaran rambu lalu lintas, maka yang akan dikirimi surat denda adalah Pemilik Kendaraan. Karena Speed Camera hanya menangkap Nomor Polisi Kendaraan dan kemudian melacak alamat pemilik dan mengirimkan Surat Tilang.  

Bagaimana kalau pengemudi yang melakukan pelanggaran rambu lalu lintas bukan pemilik kendaraan? Hal ini bukan urusan pemerintah, tapi menjadi urusan dari pemilik kendaraan masing-masing. 

Karena itu jalan terbaik adalah: "Jangan pernah meminjamkan kendaraan kepada siapapun" Karena bila terjadi yang dipinjamkan kendaraan melakukan tindakan pelanggaran rambu lalu lintas, maka kita sebagai pemilik yang harus menanggung risikonya.

Bagaimana Bila Tidak Melunaskan Denda Tilang?

Hal ini merupakan pengalaman pribadi. Sewaktu kami sudah pindah ke Western Australia, ternyata ada Surat Tilang datang atas nama saya. Tapi karena atas nama saya, maka putri kami tidak membuka surat tersebut dan hanya memberitahukan kepada saya, apakah surat-surat mau dikirimkan ke Western Australia? 

Tapi karena pada waktu itu saya dan isteri sedang ke Penang, membezuk tante kami yang sakit maka saya bilang ke putri kami, agar surat surat saya disimpan saja, sampai saya kembali

Ternyata surat salah satu dari surat tersebut adalah Surat Tilang. Karena tenggang waktu pembayaran denda sudah terlewati, maka akhirnya saya mendapatkan FINAL NOTICE atau Peringatan Terakhir.  

Tentu saja saya kaget mengetahui hal ini. Karena tercantum di sana, bila saya tetap tidak melunaskannya, maka akan diambil tindakan sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun