Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Status "WNA-WNI" Bukan Alat Penakar

21 Januari 2021   19:28 Diperbarui: 22 Januari 2021   03:28 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: kami camping selama 3 hari bersama aneka ragam suku bangsa dan hingga kini merupakan sahabat baik/dokpri

Ibarat kita makan, kalau kita pesan nasi 2 porsi maka tanpa perlu dirinci, Pelayan restoran akan membawakan 2 piring berisi nasi dan bukan dalam ember atau kaleng kaleng.  Dan kalau kita pesan es cendol 2, maka yang akan tiba adalah cendol dalam gelas, bukan dalam panci .

Begitu pula blia ada masalah yang dihadapi, hendaknya kita mampu menempatkan sesuai porsinya. Seperti halnya menempatkan cendol dalam gelas dan bukan dalam ember. begitu juga bila terjadi masalah pelanggaran hukum, bukankah tugas pemerintah setempat yang harus mengambil tindakan?

Sehingga kalau ada segelintir orang yang ingin tampil beda dengan cara yang keliru, bukan berarti tindakannya mewakili suku bangsanya. Selama hamoir 14 tahun tinggal di negeri orang dan bergaul dengan beragam suku bangsa, belum pernah  ada masalah dengan "bule" atau "bukan bule". 

Bule yang jorok ada, seperti juga ada orang Asia yang jorok. Bule ganteng? Ada yang ganteng ,tapi banyak yang ukuran standard . Orang Indonesia  bisa gaji pembantu dan sopir pribadi ,sedangkan orang Australia,bisa dihitung dengan jari tangan ,orang yang mampu menggaji Pembantu dan Sopir pribadi. Apakah dapat disimpulkan bahwa orang Indonesia lebih kaya ,dibandingkan orang Australia? Belum tentu . Karena bukan hal tersebut alat untuk menakarnya .

Menurut saya ,tidak ada suku bangsa yang Superior di muka bumi ini, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan.Tapi  boleh jadi  ada yang berpendapat lain .Setiap orang boleh dan berhak memiliki tafsir yang berbeda,selama tidak  memaksa orang lain memercayainya.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun