Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Katakanlah Cinta Bukan dengan I Love You

17 Oktober 2020   22:21 Diperbarui: 18 Oktober 2020   07:45 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merawat Cinta Hingga Sama Sama Menua

Ketika saya terbaring sakit,isteri saya tanpa diminta,telah menghentikan hobinya nonton Drakor . Duduk dipinggir tempat tidur, sambil menempelkan telapak tanganya di perut saya yang perih,akibat maag kambuh.Dalam menahan rasa sakit,saya sungguh merasakan bahwa saya tidak sendirian .melainkan di dampingi wanita yang saya cintai dan mencintai saya sepenuh jiwanya. Bahkan ketika tengah malam,selimut saya tersingkap karena tidur saya gelisah akibat sakit yang mendera,isteri saya bangun dan membenahi selimut saya. Mengambilkan secangkir air hangat untuk saya minum. . 

Sepintas,semuanya seakan akan hanya merupakan hal yang biasa biasa saja dan tidak ada hal hal yang spektakuler. Tapi signal cinta kasih yang begitu besar,menyambung kejiwa saya dan merekam ,serta mengabadikannya dalam diri saya.

foto-lama-8-5f8b8ffdd541df792b026932.jpg
foto-lama-8-5f8b8ffdd541df792b026932.jpg
ket,foto: tahun 1967 di usia kami ke 25 tahun.dokumentasi pribadi

Dilain Kejadian

Ketika dilain waktu isteri saya demam ,entah karena apa,maka saya duduk dipinggir tempat tidur  dan memijat perlahan lahan,untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya. Sambil berbisik:" Tidurlah sayang,saya akan menjaga disini" Dan memang saya duduk ,walaupun sangat mengantuk. Demi menjaga agar wanita yang saya cintai sepenuh hati dapat tertidur 

 Juga tak ada ,hal yang spektakuler atau dapat disebut:"Wah" dari apa yang saya lakukan.Tapi semuanya saya lakukan dengan sepenuh hati, seperti apa yang dilakukan isteri saya ,sewaktu saya tergolek sakit.

dokpri
dokpri
dokpri

Saling Mengingatkan

Bila ada suatu hal yang menurut saya kurang pas,maka saya tidak mendiamkannya,melainkan langsung saya sampaikan kepada isteri saya:"Sayang,lain kali jangan lagi bertindak seperti tadi ya. Itu nggak bagus " Dan isteri saya manggut manggut sambil menjawab:"Maaf ya ,lain kali tidak saya ulangi "

Dan dilain saat,bila ada tindakan saya yang tidak pas,maka isteri saya juga tidak mendiamkannya,melainkan "menegur " saya dengan kalimat "Kalau masih sayang pada saya,lain kali jangan seperti itu lagi ya sayang" Dan  saya terdiam,sambil berkata :" Maaf ya sayang,lain kali tidak saya lakukan lagi.

Misalnya,suatu waktu saya diam diam mengangkat sebuah koper sarat berisi pakaian,untuk dinaikan keatas lemari. Karena tinggi,maka saya gunakan kursi untuk memanjat. Tetiba isteri saya masuk dan kaget menyaksikan saya hampir terjatuh,karena sudah tidak lagi sekuat 20 tahun lalu. Maka dengan wajah sedih,isteri saya mengatakan :"Kalau masih sayang sama saya,jangan lagi lakukan seperti itu" 

Hal ini disebabkan karena beberapa bulan lalu,ketika saya menurunkan koper yang sarat berisi pernak pernik barang pribadi,saking beratnya,saya terpeleset dan jatuh .Walaupun hanya jatuh dari kursi yang saya jadikan pijakan,tapi tetap saja pegelangan kaki saya membengkak ,sehingga 3 hari tidak bisa berjalan. Dan kini ,karena merasa diri masih sekuat dulu,saya mencoba melakukannya lagi.Tapi ups ketahuan sama isteri dan saya "dimarahi" ,dengan kalimat :" Kalau masih sayang sama saya....:"
Ternyata kalimat ini ampuh untuk menundukkan saya,agar tidak nakal lagi .Karena sejak saat itu,saya tidak pernah lagi secara diam diam melakukan hal hal yang dapat membahayakan diri saya,Karena tidak tega mendengarkan kalimat :" Kalau masih sayang sama saya..."

dokpri
dokpri
dokpri

Cinta Itu Sederhana dan tidak berbelit belit 

Nah,ini buktinya,bahwa cinta itu sangat sederhana,Tak perlu mengumbar kata kata :"I love you " atau" You are always in my heart," melainkan cukup hanya dengan membuktikannya..Bukan hanya sebatas kisah cinta,tapi juga menyangkut masalah keuangan yang konon sering menjadi pemicu terjadinya perang antar suami isteri, bagi kami berdua No ,problem at all. Karena tidak ada istilah uang kamu dan uang saya,tapi uang kita bersama Dan semuanya saya serahkan kepada isteri ,yang sudah terbukti selama lebih dari setengah abad hidup pernikahan,adalah sosok yang mampu menjaga kepercayaan suami.

Sumber referensi dari tulisan ini,adalah perjalanan lebih dari 55 tahun hidup pernikahan kami. Tak sekali juga kami saling mengatakan :"Lu atau gua" Betapapun jengkelnya ,isteri saya selalu memanggil saya :"Koko" Begitu juga dengan saya. Kami berdua jauh dari sempurna.Ada banyak kekurangan diri,yang perlu dibenahi.tapi diharapkan setidaknya tulisan ini dapat menjadi masukan bagi orang banyak

Salam sayang untuk semuanya

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun