Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Contoh Nyata adalah Khotbah Terbaik Sepanjang Masa

17 Oktober 2020   06:33 Diperbarui: 17 Oktober 2020   06:57 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: vector stock com

Mendidik Anak dengan Contoh dan Teladan Nyata

Sesungguhnya ada begitu banyak fakta di lapangan yang dapat dijadikan contoh teladan dalam menjalani hidup ini, sehingga tidak perlu kita berselancar di google.

Daripada menceritakan atau membahas hal hal yang terlalu jauh hingga esensial dari tulisan ini menjadi bias dan abu-abu, maka alangkah eloknya bila kita mulai dengan melakukan interospeksi di dalam keluarga kita masing-masing. 

Jangan Merokok 

Orang tua memarahi anak anaknya yang kedapatan secara diam diam menggunakan uang jajannya atau uang buku untuk membeli rokok. Dimarahin orang tua ,bahkan disertai ancaman akan melockdown uang jajan, apakah serta merta membuat anak anak menjadi kapok? Belum tentu .Apalagi bila menyaksikan orang tuanya dengan santai menikmati rokok diruang tamu. Larangan yang diberikan,tidak sejalan dengan contoh teladan yang diberikan. Akibatnya,jangan heran,bila anak anak ,dengan cara sembunyi sembunyi masih tetap akan merokok.

Jangan Berbicara Kotor

"Kita ini dari keluarga terhomat,terpandang. Kata kata yang keluar dari mulut kalian ketika bertengkar,bila didengar oleh tetangga,akan melunturkan wibawa ayah ,mengerti?!" ucap seorang ayah dengan berangnya mendengarkan anak anak nya bertengkar dan mengeluarkan "kata kata bijak" yang sungguh membuat kita merinding. 

Bahkan mungkin anak anak diberikan hukuman,agar jera.Tetapi darimana mereka memperoleh "kata kata bijak " tersebut? Ternyata ,mereka adopsi dari kata kata yang keluar dari kedua orang tuanya,saat mereka bertengkar . Bila hal ini terjadi,mau salahkan siapa? Anak anak ataukah diri sendiri?

Hayo bangun, ke gereja!

Hari Minggu, anak-anak masih enak terlelap,akibat main game hingga larut malam. Mereka sama sekali tidak ingat,bahwa hari Minggu,sebagai orang Katolik wajib ke gereja. Maka kedua orang tua menjadi murka dan pagi indah itu dirusakkan oleh suara berang kedua orang tua,memarahi anak anak mereka ,untuk memaksa mereka ke gereja. Home sweet home,sudah berubah menjadi miniatur neraka. 

Padahal  anak-anak meniru persis apa yang dilakukan oleh orang tua mereka,yang hanya ke gereja pada hari MInggu,kapan kapan mereka senang atau malahan mungkin sekali setahun pada waktu misa Natal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun