Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jadi Penulis Jangan Seperti Teh Celup

22 September 2020   10:20 Diperbarui: 22 September 2020   10:35 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tirto.id.com

Hilang Hilang Timbul

Bahwa mutu tulisan saya,kalah jauh dari popularitas tulisan para Penulis mileneal sudah tidak perlu lagi dibahas,karena sudah merupakan kenyataan dan sudah memiliki bukti yang nyata .Baik dari segi penempatannya,maupun dari sisi jumlah pembaca dan komentar yang singgah. Tapi ada satu hal yang mungkin sebagai Penulis Old Crack ,saya dapat memberikan dorongan moril. Yakni dalam hal menulis secara konsisten dan persistensi  

Hindari menjadi Penulis seperti teh celup,yang kalau lagi mood menulis 10 artikel dalam sehari dan kemudian menghilang selama dua minggu atau sebulan ,untuk kemudian muncul lagi dan menghilang dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

Menulis Secara Konsisten dan Persistensi

Kalau dalam sebulan total tulisan yang berhasil di tayangkan berjumlah 30 judul artikel,tapi di tayangkan dalam waktu yang kapan kapan sempat,berbeda dengan tulisan yang diposting setiap hari selama berturut turut 30 hari dalam sebulan. Walaupun total artikel tak ada bedanya,tapi dari sudut konsistensi dan persistensi tidak terpenuhi. Mengenai apakah diposting waktu subuh,siang ataupun malam hari tentu saja tidak masalah ,asal dalam hari yang sama.

Memang tidak ada aturan yang menetapkan bahwa untuk menjadi seorang Penulis itu harus selalu menulis secara konsisten. Karena sejatinya setiap orang berhak secara bebas untuk menulis,kapan ia mau dan kemudian menghilang kapan tidak lagi mood. 

Karena itu tulisan kecil ini sama sekali tidak membahas ,tentang tugas dan kewajiban bagi seorang Penulis,apalagi sebagai penulis freelance . Kalau Penulis yang sekaligus merupakan karyawan dari salah satu penerbit,maka tentu saja ada aturan yang harus ditaati. Tapi sebagai Penulis bebas,maka selama mematuhi tata krama yang sudah ditetapkan oleh Admin,maka orang berhak menulis kapan kapan dirinya sempat 

Belajar Disiplin Diri

Tetapi bila kita mengharapkan dengan ikut bergabung menulis di blog Kompasiana ini,selain dari belajar menulis yang lebih baik dan uptodate,serta sekaligus belajar menjadi Penulis yang disiplin,maka perlu berlatih untuk menulis secara konsisten. Tidak musti :"one day one article " ataupun :"One day two articles" Bisa jadi karena berbagai kesibukan hanya mampu seminggu hanya memproduksi 2 atau 3 judul artikel,tapi dikerjakan secara konsisten dan persistensi

Hal ini merupakan latih diri,yang sangat efektif,bukan hanya dalam dunia tulis menulis,tapi sekaligus membawa dampak perubahan positif dalam bidang kehidupan lainnya. Karena bila mampu menerapkan disiplin diri dalam menulis secara konsisten ,berarti kita sudah mampu mengalahkan diri sendiri. Dan hal ini sudah merupakan kemenangan bagi diri kita ,yang dapat diaplikasikan dalam bidang kehidupan lainnya,seperti dalam pekerjaan dan usaha 

Setiap orang mendapatkan jatah yang sama setiap hari,yakni 24 jam dalam sehari semalam. Tak seorangpun mendapatkan kelebihan waktu walau satu detik sekalipun. Yang membedakan ,adalah cara setiap orang memanfaatkan waktunya.

Hanya sebuah renungan di pagi hari

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun