Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semua Barang Sepuhan Akan Luntur

15 Agustus 2020   14:26 Diperbarui: 15 Agustus 2020   15:00 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hindari Popularitas Diri yang Semu

Betapapun indahnya sebuah perhiasan yang berasal dari barang sepuhan,suatu waktu akan meluntur dan menampakan wajah aslinya. Hal ini dapat dijadikan kilas balik dalam kehidupan kita. Salah satu hal yang dapat memabukan orang adalah mendapatkan perhatian dari orang banyak.

Sejujurnya secara pribadi saya juga sangat senang mendapatkan perhatian ,apalagi dipuji dan disanjung. Tapi saya selalu mengingatkan diri saya,agar jangan menyebabkan saya menjadi mabuk.bahwa semuanya itu hanya bersifat sebuah ungkapan rasa kasih sayang sahabat sahabat atas diri  dan bukan karena hebatnya diri saya.

Banyak Contoh Contoh Hidup

Tanpa perlu menyebutkan nama nama, kita semua sudah tahu berapa banyak Sang Motivator yang awalnya begitu disanjung setinggi langit ,bahkan setiap kata yang keluar dari mulutnya ,sudah dihargai setara dengan ucapan seorang nabi.ternyata belakangan terungkap.semuanya hanyalah semu .Karena semua puja puji yang selama ini melekat pada dirinya,bukan karena contoh teladan yang ditunjukan,melainkan karena piawaiannya dalam menjual kata kata indah.

Setelah sepuhannya meluntur dan orang tahu siapa sesungguhnya sosok yang berada dibalik topeng :"Sang Bhagawan " ,mak saking kecewanya,semua kata kata mutiara ataupun "nubuat sang nabi" yang di gantung di tempat terhormat,direnggut paksa dan dibuang kedalam tong sampah.

Hal ini adalah fakta atau bukti nyata,sekaligus pelajaran berharga bagi kita semua.agar jangan hidup dalam sepuhan dan larut dalam popularitas diri yang semu

Always Be Your Self

Jadilah selalu diri kita sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan diri. Hal ini jauh lebih baik.ketimbang memoles diri dengan segala upaya agar dianggap sosok orang arif dan bijaksana,tetapi kelak akan terungkap bahwa apa yang diajarkan kepada orang lain,ternyata tidak mampu dipratikkan dalam hidup berkeluarga.

Dengan tampil apa adanya,maka kita tidak perlu menyembunyikan apapun. Semua"aib" kita sudah kita jelaskan,sehingga orang tidak pernah menyesal menjadi sahabat kita.

Kita dapat menikmati hidup bebas,karena tidak ada yang perlu disembunyikan Inilah saya,dengan segala kelebihan dan kekurangan diri .Rumah  kamoi terbuka bagi siapapun dan informasi tentang silsilah kamipun terbuka secara umum,sehingga tidak ada lagi yang perlu ditutupi

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun