Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selalu Ada yang Harus Dikurbankan

1 Agustus 2020   09:41 Diperbarui: 1 Agustus 2020   09:32 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dokumentasi pribadi

Bila Ingin Meraih Sesuatu

Sesungguhnya hal ini semua orang sudah tahu. Tapi sayangnya masih banyak yang pura-pura tidak tahu atau lupa akan peribahasa "No pain, no gain". Tidak ada yang dapat dicapai tanpa pengorbanan. Kata "kurban" di sini, tentu tidak ada hubungannya dengan sapi yang dikurbankan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha dan juga tidak semata-mata kurban dalam wujud fisik. 

Kurban bisa dalam bentuk:

  • perasaan
  • waktu
  • kenyamanan
  • keamanan

Analogi Sederhana

Saat menuangkan tulisan di Kompasiana ini, satu hal tak terbantahkan adalah kita dengan rela hati sudah berkurban:

  1. waktu
  2. pulsa
  3. listrik 

Biasanya bangun jam 6.00 pagi tapi demi agar bisa menuilis di Kompasiana, maka kita bangun jam 4.00 subuh. Sehingga niat hati untuk menulis  bisa terpenuhi dan di sisi lain tidak terlambat untuk ke tempat pekerjaan atau ke tempat kuliah. Bagi yang ekonominya masih dalam tahap renovasi, uang yang biasanya digunakan untuk jajan pagi kini direlakan untuk membeli pulsa. Dan tanpa dapat dihindari, pemakaian listrik akan bertambah dengan sendirinya.

Kilas Balik Dalam Kehidupan

Analogi sederhana di atas tentu dapat dijadikan kilas balik dalam bidang kehidupan lainnya. Setiap orang pasti memiliki impian yang ingin dicapai dalam hidupnya. Sebagai contoh "ingin memiliki rumah pribadi ". Nah, demi untuk menjadikan impian ini menjadi kenyataan, pasti ada yang harus dikurbankan, antara lain:

  • bangun lebih awal
  • kerja keras lebih daripada biasa
  • mengenyampingkan hobi 
  • siap meninggalkan zona kenyamanan
  • siap meninggalkan zona aman
  • siap menghadapi semua problema
  • siap menghadapi semua kemungkinan terburuk

Kalau kita tidak siap untuk mengurbankan beberapa kepentingan lainnya, maka jangan pernah berharap bahwa impian kita akan menjadi kenyataan karena hanya akan menghadirkan rasa kekecewaan mendalam. Jangan lupa "tidak ada keberhasilan yang dapat diraih secara cuma cuma".

Kami butuh waktu tujuh tahun untuk mengubah nasib dan 11 tahun untuk dapat meraih kondisi financial freedom

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun