Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Disayangi Tuhan, Keluarga, dan Teman-Teman

19 Juli 2020   05:26 Diperbarui: 19 Juli 2020   08:41 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah Kebahagiaan Tak Ternilai

Dalam hidup ini apa yang kita cari ? Sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban,karena setiap orang berhak memiliki jawaban yang berbeda. Jadi kalau ada yang bertanya  kepada saya :" Maaf, apa yang anda cari dalam hidup ini?:"  Maka jawaban yang akan saya berikan adalah:" Don't ask me,ask your heart,because the answer is in your heart" . Jangan tanya saya ,tapi mari kita tanya hati kita masing masing,karena disana akan ada jawabannya."

Tapi kali ini,tanpa ditanya ,saya justru dengan senang hati menuliskan ,apa yang saya cari dalam hidup ini ,adalah :"Disayangi Tuhan,Keluarga dan teman teman " Bila hal ini terpenuhi ,maka bagi saya pribadi adalah sebuah kebahagiaan yang sejati.  Disayangi Tuhan,dalam hal ini,saya dan belahan jiwa dikaruniai kesehatan lahir batin dan hidup bebas dari dendam dan kebencian. Mendapatkan kasih sayang begitu besar dari anak mantu dan cucu cucu,serta mantu cucu,serta perhatian yang tulus dari semua teman teman

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Makan Malam Bersama 3 Generasi

Untuk pertama kalinya sejak diberlakukan lockdown, restoran diizinkan menerima tamu sesuai kapasitas dalam ruangan. Kalau sebelumnya ada aturan tidak boleh menerima lebih dari separuh kapasitas tempat duduk di dalam ruangan,tapi malam tadi tampak seluruh kursi terisi penuh dan diluar masih banyak yang antri menunggu.  Padahal lagi musim dingin,dapat dibayangkan rasanya menunggu di ruang terbuka. Tapi kami bersyukur,tempat sudah dipersiapkan lewat booking online oleh Astrid ,cucu mantu kami. 

Makan malam bersama tiga generasi sungguh menghadirkan rasa syukur yang tak dapat diceritakan dalam kata kata. Rasa syukur,karena kami berdua dikaruniai kesehatan lahir batin dan seluruh anak mantu cucu menyayangi kami,sehingga dapat menikmati kebahagiaan tak ternilai ini

naskah-ultah-roselina-5f13a5d8097f365f13275ed3.jpg
naskah-ultah-roselina-5f13a5d8097f365f13275ed3.jpg
Kembali ke Judul

Kalau kakek kakeh menulis ya beginilah, Mondar mandir sana sini,baru menyampaikan hal yang sesungguhnya mau diceritakan. Kemarin bertepatan dengan Ulang Tahun istri saya ,yang ke 77 , ternyata artikel saya di Headlinekan oleh sahabat sahabat di Kompasiana. Buktinya, artikel tersebut telah berhasil memecahkan rekor atas nama sendiri,karena dikomentari oleh 107 sahabat kompasiana. Hal yang merupakan pengalaman pertama selama hampir 8 tahun menulis di Kompasiana.Bahkan ada hadiah dalam bentuk puisi indah 

Saking begitu banyaknya,sehingga saya belum selesai menjawab ucapan Selamat Ultah untuk istri  ,karena kemarin sore,kami diundang makan bersama anak mantu cucu dan cucu cucu,serta mantu cucu,oleh putra kami Irmansyah Effendi. Dan usai makan makan di Kungfu Kitchen yang berlokasi di Northbrigde -Perth, kami masih berkumpul untuk acara potong kue ultah dan acara buka kado yang menumpuk.

Bersyukur Kepada Tuhan dan Berterima kasih kepada sahabat sahabat di Kompasiana 

Izinkanlah saya ,sekaligus mewakili soulmate saya Roselina,mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada semua sahabat di Kompasiana,atas ucapan Selamat Ultah dan doa doa yang tulus. Semoga Tuhan membalas dengan berkat yang melimpah bagi  semuanya ,tanpa ada yang dikecualikan

Tak lupa kepada Admin,yang telah mengingatkan bahwa ternyata ,Ultah istri ,tanggal 18 Juli ,sama dengan hari kelahiran dari tokoh perdamaian dunia Nelson Mandela,dengan menempatkan tulisan saya sebagai Feature article. Dan tentu saja rasa syukur yang tak berkesudahan kepada Tuhan,bahwa di usia menua,kami dikaruniai kebahagiaan yang sejati,yakini disayangi Tuhan dan dicintai oleh anak anak,mantu ,cucu cucu dan mantu cucu,serta semua sahabat kami .Sebuah kebahagiaan tak ternilai ,yang melambungkan rasa syukur tak berkesudahan kehadirat Tuhan 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun