Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Ini Belahan Jiwa Saya Ulang Tahun ke-77

18 Juli 2020   04:41 Diperbarui: 18 Juli 2020   05:39 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: usia boleh bertambah,tapi cinta tidak boleh ikut menua/dokpri

Bagaimana Kami Berdua Memaknainya 

Saya dan belahan jiwa ,sama sama lahir pada tahun 1943 ,hanya berbeda bulannya .Hari ini ,tepat pada tanggal 18 Juli, 2020 wanita yang sudah hidup berdampingan dengan saya selama lebih dari 55 tahun,merayakan hari Ulang Tahun ke 77 . 

Ada rasa haru dan syukur yang mendalam,bahwa kami berdua dikaruniai kesehatan lahir dan batin.Disayangi anak mantu cucu dan mantu cucu ,serta semua sanak keluarga serta sahabat diseluruh dunia ,termasuk semua sahabat di Kompasiana  , sungguh merupakan karunia yang tidak ternilai bagi kami berdua. 

 Kemana saja,kami pasti pergi berdua Bahkan makan juga sepiring berdua  dan minum air segelas berdua.Bukan dalam acara pamer kemesraan di depan kamera,tapi memang sejak kami menikah,begitulah gaya hidup yang kami jalani. 

Karena itu teman teman dan kerabat sudah tahu,kalau mereka mau mengundang dalam acara apapun,pasti akan mengundang kami berdua. 

Jadi istilah:"Soulmate" atau belahan jiwa bukan hanya sebatas slogan ,melainkan bagian utuh dari hidup kami Kami telah melalui perjalanan hidup yang morat marit dan menjadi manusia yang tak dilirik sebelah mata.Tapi bersyukur kepada Tuhan,semuanya sudah kami lalui dengan selamat .

ket.foto : 5o tahun kemudian, 2 januari 2015/dokumentasi pribadi
ket.foto : 5o tahun kemudian, 2 januari 2015/dokumentasi pribadi

Bukan Pamer Kemesraan Tapi Memang Kenyataannya Begitu

Kemana mana selalu bersama istri,bahkan saya tidak pernah ke salon,untuk menggunting rambut.karena rambut saya dipotong oleh istri. Dan khusus agar dapat menggunting rambut saya dengan baik, istri saya mengikuti kursur mengunting rambut di Singapore .

Selama sebulan saya di Mount Elisbeth,karena harus dirawat sehabis operasi berkali kali,maka di masa masa diluar jam besuk,maka istri saya memanfaatkan waktu untuk ikut kursus gunting rambut. Dan  menggantongi Sertifikat tanda lulus. Tapi hanya dipraktikkan untu menggunting rambut saya semata

Karena itu,kalau saya digoda teman teman,apakah tidak kuatir dikatakan sebagai suami takut istri? Konon antara takut dan sayang istri ,bedanya hanya setipis kertas tissu. Tapi semuanya itu saya anggap angin lalu.karena saya yang tahu takut istri atau tidak ,hanya kami berdua 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun