Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Orangtua Hidup Hura-Hura? Kelak Anak Cucu yang Menanggung

8 Juli 2020   09:28 Diperbarui: 8 Juli 2020   10:32 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenakalan Orangtua

Selama ini yang paling banyak diviralkan di berbagai media sosial adalah mengenai "kenakalan remaja". Dibahas mulai dari a hingga z. Begitu asyiknya para orang tua membahas urusan kenakalan remaja, menyebabkan menjadi lupa urus diri sendiri. Cara berpikir kuno,yang masih terus dilestarikan oleh kebanyakan orang tua adaah "Dulu saya yang membesarkan anak-anak, kini setelah mereka berhasil, wajiblah mereka mengurus kami." Seakan menuntut balas atas jasa sudah membesarkan anak-anak. 

Malam tadi saya dapat pesan lewat WA dari putra seorang sahabat saya di Jakarta. "Om dan tante hebat ya, sehat selalu walaupun sudah usia 77 tahun. Orang tua saya baru berusia 65 tahun, sudah sakit-sakitan. Sebenarya saya mendapatkan promosi untuk kerja di kota lain, tapi mengingat kedua orang tua sakit-sakitan, saya merasa tidak tega. Gaji saya dan istri tidak mencukupi untuk menggaji Babby Sitter, sehingga istri saya rela berhenti kerja demi untuk merawat kedua orang tua saya. Anak kami masih kecil Om, baru 2 tahun. Saya bingung mau usaha bagaimana lagi untuk menutupi biaya hidup kami sekeluarga." 

Itulah inti dari curhat putra sahabat saya Benny. Walaupun kami sudah kenal baik dengan keluarga Benny sejak belasan tahun lalu, tapi mencampuri urusan keluarga orang tentu sangat tidak santun.  Maka saya hanya bisa menghibur agar Benny bersabar. Karena tidak mungkin saya kasih saran "Biarkan orang tuamu mengurus diri mereka sendiri, karena mereka masih relatif berusia muda".

Hidup Berhemat dan Merawat Kesehatan

Sesungguhnya bila orang tua sadar diri bahwa anak-anak bukan investasi bagi hari tua mereka, maka seharusnya sudah sejak sedini mungkin merawat kesehatan diri agar kelak ketika sudah mulai menua jangan sampai menjadi beban bagi anak cucu.Karena bagaimanapun kondisi keuangan mereka, anak-anak pasti tidak akan tega membiarkan orang tuanya tergeletak sakit.  Kita sebagai orang tua ,sudah seharusnya mengganti cara berpikir yang keliru bahwa anak-anak adalah investasi bagi orang tua. Seperti kata Khalil Gibran "Anak-anak memang terlahir dari orang tua, tapi mereka bukan milik orangtua melainkan miliki diri mereka sendiri."

Hingga di usia 77 tahun, saya dan istri melakukan semua urusan pribadi seperti mengemudikan kendaraan, medical check up, dan urusan apa saja yang menyangkut urusan pribadi tidak pernah menganggu waktu anak cucu, kecuali ketika saya terbaring di rumah sakit akibat accident.

Saling mengingatkan antar suami istri agar menjaga dan merawat kesehatan dan tidak lupa menerapkan hidup berhemat, agar kelak jangan mengjadi beban bagi anak cucu. Jangan lupa bahwa anak cucu kita kelak memuliki tanggung jawab atas keluarga mereka dan mereka berhak memiliki progam dan cita-cita bagi kemajuan keluarga mereka.

Janganlah kita sebagai orang tua,tega merusakkan akibat hidup secara serampangan dan tidak mau menjaga kesehatan?

Sebuah renungan di pagi hari.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun