Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berada dalam Lingkaran Setan

2 Juni 2020   22:06 Diperbarui: 2 Juni 2020   22:09 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:https://grist.org/

Berbagi Pengalaman 

Kisah ini terjadi sewaktu saya masih aktif sebagai pengusaha, yakni sebagai Eksportir Biji Kopi, Casia, dan rempah rempah. Sejak dari mulai mengajukan permohonan izin mendirikan perusahaan sudah terasa benar bahwa setiap kali berhadapan dengan Sang Pengambil Keputusan, selalu harus mengikuti aturan main, yakni berbagi "uang rokok" atau " uang kopi". Bagaimana kalau kita tidak mau ikuti aturan main yang sudah mendarah daging? Ya, satu satunya jawaban adalah "jangan jadi pengusaha"

Tapi karena menjadi Pengusaha adalah bagian dari cita cita hidup saya, maka sudah tidak ada lagi jalan  mundur. Pokoknya The show must be go on. Masa sejak saat itu saya sudah terjerat oleh lingkaran setan. Mulai dari sejak pagi saya sudah harus berhadapan dengan beragam tipe oknum yang memanfaatkan peran mereka dibidang masing masing.

Ketika truk yang bermuatan kopi dari pelanggan saya datang dari Kerinci  atau dari Lampung, begitu truk parkir di depan gudang ada petugas yang datang, "Selamat pagi boss. Maaf, disini truk tidak boleh berhenti karena mengganggu lalu lintas." Dan saya sudah tahu apa artinya kunjungan ini. 

Maka saya cukup mengatakan "Tolong saja diatur ya pak ". 

Maka langsung dijawab"Siap boss, kami bantu mengatur" Nah, usai seluruh barang selesai dibongkar di gudang kami, maka petugas masuk kembali dan melapor "Lapor boss, semua barang sudah siap dibongkar".  Maka saya letakan amplop dimeja dan diterma serta langsung pamitan "Terima kasih boss" sambil memberi hormat.  

Tiba Saat Pemeriksaan Mutu Barang

Sesuai aturan pemerintah, maka seluruh barang yang akan diekspor harus mendapatkan Sertifikat Mutu. Maka tentu saja harus mematuhi aturan ini. Nah untuk mendapakan Sertifikat mutu ini tentu saja tidak gratis. 

Cara permainannya, Petugas yang memeriksa mutu barang datang dan setelah setelah memeriksa sana sini, datang kepada saya sambil berkata "Maaf boss, kami tidak dapat menerbitkan Sertifikat mutu karena setelah kami perikas ternyata mutu barang ini tidak sesuai dengan yang diisyaratkan".

Dan saya merasa tidak perlu menghabiskan waktu untuk berdebat, karena pasti saya yang akan kalah karena pengambil keputusan berada ditangan Petugas ini. Maka jurus "Tolong diatur" kembali saya dendangkan dan semua beres. Dalam waktu hitungan menit Sertifikat mutu diterbitkan. 

Singkat Cerita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun