Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Sayuran Naik 300 s.d. 400 Persen!

28 Maret 2020   18:13 Diperbarui: 28 Maret 2020   18:33 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber berita dan gambar: au.finance.yahoo.com/news

Brokoli dari 2 Dolar Per kilogram, Kini $.11,50 Per kilogram

Para konsumen memprediksi ada semacam permainan dari dua supermarket jumbo, yakni Coles dan Woolworths dalam upaya mereka "mendongkrak  harga".

Karena sejak awal, perusahaan raksasa ini mengimbau agar para pembeli jangan panik karena persediaan mencukupi untuk kebutuhan 70 juta orang. 

Nah, sedangkan penduduk seluruh benua Australia hanya sekitar 25 juta jiwa. Logikanya,stock bahan makanan melimpah. Tetapi ternyata, rak rak yang kosong akibat panic buying pembeli di mana-mana hingga saat ini belum dilengkapi sebagaimana semula. Kemudian penjualan barang-barang dibatasi, hanya satu atau dua unit per konsumen.  

Di sini berlakulah prinsip dagang, semakin sulit diperoleh maka semakin mendorong orang untuk membelinya, karena kuatir akan kehabisan. Nah, taktik semacam ini tentu dengan mudah dapat terbaca oleh para konsumen yang terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan. Rasa tidak puas ini, hanya dapat mereka tuangkan dalam berbagai postingan di media sosial.

gambar: au.finance.yahoo.com/news
gambar: au.finance.yahoo.com/news
Harga Sayur yang Meroket

Selain dari brokoli yang sebelumnya dijual dengan harga sekitar 2-3 dolar per kg. kini menjadi 11,50 dolar per kg. Kol bunga yang biasa harganya hanya berkisar antara 1,5 dolar hingga 2 dolar, mendadak menjadi 5 dolar. Sayur buncis beku yang biasanya dijual hanya 1 dolar per 500 gram, kini menjadi 5 dollar perbungkus isi 500 gram. Begitu juga sayur Selada yang biasanya hanya  2 dolar mendadak menjadi 8 dolar.

Namun pihak supermarket menjawab bahwa hal ini bukan karena taktik dagang mereka melainkan karena ada beberapa faktor lainnya, antara lain musim kering dan cuaca yang tidak mendukung. 

Nah, apakah kenaikan harga yang meroket ini dinikmati juga oleh para petani atau hanya dinikmati oleh para pengusaha tentu bukanlah urusan kita. Yang pasti harga naik dan  ada pembatasan pembelian barang, termasuk susu, hanya boleh satu botol per konsumen

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bagaimana Kami Menyikapi Hal Ini?

Sebagai orang Indonesia, kita sudah terbiasa hidup fleksibel. Tidak musti ada sayuran atau buahan serta tidak harus ada susu di atas meja makan. Yang penting perut kenyang. Mau diisi Indomie sebungkus atau nasi goreng ya sudah bersyukur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun