Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Bukan Sipir Penjara dan Murid Bukan Tahanan

17 Februari 2020   07:40 Diperbarui: 17 Februari 2020   07:44 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pribadi : pekarangan sekolah steril dari siapapun.

Menyedihkan ! Guru Pukul Murid dan Murid Pukul Guru

Kalau sebelumnya, heboh mengenai siswa berani pukul guru ,yang dalam waktu dan tempo sesingkat singkatnya,langsung menjadi viral .Maka berhamburanlah  segala puja puji bagi guru,yang konon adalah Pahlawan tanpa tanda jasa.

Eee belum habis gaung,masalah memuja dan memuji guru dan mengutuk serta sumpah serapah terhadap murid yang sudah mengcopy paste apa yang dilakukan si maling kundang,kini malahan angin berembus berlawanan arah Maka ibarat api yang tadinya sedang melalap kearah lain,mendadak sontak,langsung membakar kearah berlawanan.

Guru yang tadinya dipuja dan disanjung,mendadak di PTH - Pecat Tidak Hormat dan bahkan konon bakalan diizinkan menginap di hotel prodeo alias bui atau penjara. Maka suasana kini menjadi kacau balau.Ada yang belain guru mati matian,yang konon di negeri lain,guru boleh memukul dan menendang murid seperti seorang Sipir penjara menendang tahanannya.

Tapi itu konon,jadi belum ada sumber berita resmi yang boleh dipercayai atau setidaknya diprediksi boleh dipercaya. Maka ,netizen heboh, saling bela membela. Ada yang bela guru dan ada yang membela siswa. Siapa yang keluar sebagai pemenang ,belum dapat dipastikan.Yang pasti adalah image sekolah,yang selama ini diamanahkan sebagai tempat mendidik generasi muda bangsa menjadi anjlok ,bahkan ambruk. Guru secara samar seakan sudah berubah jadi Sipir dan murid jadi orang tahanan 

ket,foto: tak tampak ada yang berlalu lalang ,ketika lonceng tanda masuk sudah berbunyi/dok.pri
ket,foto: tak tampak ada yang berlalu lalang ,ketika lonceng tanda masuk sudah berbunyi/dok.pri
Kembali Ke Judul

Sifat kakek kakek, kalau mau  bercerita ,hilir mudik dulu kesana kemari ,baru menyampaikan maksud sesungguhnya. Nah, kalau dibilang bahwa pendidikan anak anak sekolah di negeri orang lebih baik, itu sangat berbahaya bagi diri penulis.Bisa bisa mendapatkan stempel: "antek asing".Karena begitulah pada umumnya sifat yang kita tunjukan, Pokoknya meniru filosofi: "right or wrong, this is my country" Salah atau benar, ini adalah negaraku, titik habis!

Nah,karena itu harus ekstra hati hati bila mau memberikan masukan tentang hal hal yang mungkin berguna untuk memperbaiki sistem pendidikan di negeri kita. Jalan itulah yang saat ini saya jajaki.Mutar dulu kesana kemari, baru masuk ke titik sasaran

Menengok Sekilas Tentang Cara Sekolah di Australia Mendidik Murid Murid

Ada aturan ketat berlaku timbal balik,antara lain:

  • Setiap bulan ada pertemuan para orang tua dan pihak sekolah,jadi bukan sekali setahun waktu terima rapor saja
  • guru dilarang keras menghukum murid di ruang kelas.
  • harus dilakukan di ruang kepala sekolah
  • guru bahkan tidak boleh tinggal berduaan dalam kelas
  • guru boleh menghukum murid,tapi bukan memukul
  • murid nakal, orang tua dipanggil
  • guru memukul murid? Bersiaplah untuk dipecat dan ditahan polisi
  • Begitu lonceng tanda masuk dimulai,seluruh pekarangan  sekolah harus steril dari siapapun
  • begitu lonceng sekolah usai,maka tak seorangpun boleh tinggal dalam kelas
  • bila anak terlambat datang atau perlu pulang lebih awal,harus lapor ke Kepala Sekolah

Saya dan istri sudah mengantarkan cucu kami sejak mereka masih di Kinder garden, masuk TK,SD ,SMP dan baru ketika mereka sudah di SMA ,kami ,bebas tugas antar jemput .Maka segala pernak pernik aturan sekolah sudah kami hafal diluar kepala ,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun