Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Timur dan Barat Bertemu di Wanneroo Festival

26 Januari 2020   19:31 Diperbarui: 26 Januari 2020   19:52 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ternyata Budaya Timur Lebih Banyak Peminatnya

Hampir 3 jam kami mengikuti berbagai rangkaian acara yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat ,dengan mengambil judul :"Wanneroo Festival" yang diselenggarakan hanya hari ini saja,yakni 26 Januari,2020  mengambil lokasi di City of Wanneroo. Kami tiba sebelum jam 4.00 sore,tapi untuk mendapatkan tempat parkir harus antrian cukup panjang.Tapi karena tidak ada yang mencoba memotong jalur,maka penantian yang lumayan lama,tidak terasa menyiksa. Apalagi karena lagi musim panas,air conditioning saya nyalakan ke temperatur cool ,yakni 18 derajat Celcius. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tidak ada karcis masuk ,jadi semua orang bebas masuk kedalam lokasi,bahkan untuk parkir disediakan secara gratis. Setelah antrian sekitar lebih kurang setengah jam,akhirnya kami dapat tempat parkir yang tidak terlalu jauh dari pusat kegiatan festival. Tapi baru turun dari kendaraan ,tiba tiba terasa ada yang mendesak.

Kalau lapar,gampang karena di dalam kendaraan setidaknya  ada biskuit untuk menghibur perut kalau lagi lapar. Tapi masalahnya perlu melakukan :"out put" .Syukurlah, tampak berjejeran  Toilet instant tidak jauh dari ,mobil di parkir. Rasanya jauh lebih senang ,ketimbang menengok ada rumah makan Padang ,bila sedang lapar.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Barongsai Menjadi Pusat Perhatian

Usai menyelesaikan urusan "out put" ,lega rasanya . Maka kami tidak ingin membuang waktu,hanya dengan berdiri bengong. Karena itu kami mulai berjalan berkeliling. Begitu mulai melangkah,bunyi yang tidak asing lagi bagi kami,yakni genderang Barongsai,langsung menarik perhatian kami. Karena dulu cucu kami juga bertahun tahun ikut sebagai pemain Barongsai ,tapi sejak menikah tidak lagi ikut.

Ternyata daya tarik dari Barongsai mengalahkan permainan ala barat .Hal ini terbukti sebagian besar yang hadir,bergegas datang menyaksikan atraksi Barongsai.Nah,mendengarkan kata :"Barongsai" tentu tak akan lepas hubungannya dengan perayaan Imlek,yang sedang hangat dibicarakan.

Ternyata ,bukan hanya di Indonesia, perayaan Imlek di tandai dengan atraksi Barongsai,tapi juga di Australia.Bedanya,kalau biasanya Pemain Barongsai adalah muda mudi yang sudah dewasa,tapi kali ini,pemainnya adalah remaja belasan tahun.Namun ,kalau kita tidak melihat siapa sosok yang berada dibalik barongsai tersebut,mungkin mengira Pemainnya adalah orang dewasa. Karena kepiawaian mereka dalam menjalankan peran masing masing sungguh sangat memukau

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
waneroo-memanjat-2-5e2d8ca9097f3656f661ae92.jpg
waneroo-memanjat-2-5e2d8ca9097f3656f661ae92.jpg
Ada Kesenian Melayu

Berjalan lebih jauh,tampak kerumunan orang pada sekelompok orang yang mengenakan pakaian adat Melayu,seperti yang sering kami saksikan di Medan. Tapi setelah dekat,ternyata bukan dari Medan,melainkan dari Malaysia.  Saya tidak mendapatkan kesempatan untuk bertanya  langsung,,karena mereka semua sibuk memainkan alat musiknya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Mobil Polisi  dan Ambulance Standby di Lapangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun