Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awas, Rem Blong!

22 Januari 2020   05:19 Diperbarui: 22 Januari 2020   05:17 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecelakaan: compensation-lawyers.com.au

Bisa Terjadi Pada Diri Setiap Orang

Ketika sebuah kendaraan yang sedang kita kemudikan,tiba tiba entah karena apa,remnya blong,maka hal ini sangat berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Yang dapat berakibat fatal,baik bagi diri kita dan para penumpang yang ada dalam kendaraan yang kita kemudikan,maupun terhadap pengguna jalan raya lainnya. 

Hal ini dapat dijadikan refleksi dalam kehidupan di bidang lainnya,bahwa sesungguhnya,bukan hanya pada kendaraan yang bisa terjadi :"rem blong", tapi juga pada diri kita.  

Rem blong berarti lepas kendali dan tidak mampu mengontrol lajunya kendaraan,dalam hal ini bermakna tidak mampu menahan diri.

Ketika Diri Mengalami :"Rem Blong"

Akibat terjadi "rem blong" pada diri kita, maka apa saja yang ada dalam pikiran terus meluncur keluar dalam bentuk kata kata tanpa mampu mengontrolnya. Melanda siapa saja yang ada di depan kita. Salah satu tipe rem blong diri ini adalah mengumbar nasihat dan komentar secara serampangan.

Misalnya,saking merasa hubungan persahabatan ,maupun hubungan kekeluargaan sangat akrab,maka secara tanpa sadar kita tergoda untuk memberikan petuah sana sini. 

Niat hati tentunya baik, misalnya, ketika ada acara makan bersama.maka dengan niat baik,kita mengingatkan agar sahabat atau kerabat kita,agar jangan makan makanan berlemak terlalu banyak,karena dapat merugikan kesehatan. Atau melihat sahabat kita minum teh es manis,maka secara tanpa sadar berbagi nasihat :"Aduh,sudah usia begini,janganlah minum teh es manis juga lagi, tidak baik bagi kesehatan"

Menurut perasaan kita,mungkin orang yang diingatkan akan berterima kasih,karena kita sudah menunjukan betapa diri kita memperhatikan kesehatan dirinya.

Tetapi, yang terjadi justru seringkali sebaliknya,yakni orang yang diberikan nasihat merasa tersinggung.Karena merasa ,dirinya diperlakukan seperti anak kecil 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun