Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Cara Emak-emak Didik Anak Berempati

20 Januari 2020   05:00 Diperbarui: 20 Januari 2020   05:06 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Jangan Ambil Sayang ! Kita Punya Uang Untuk Membelinya

Setiap kali menemani istri berbelanja kebutuhan dapur,begitu melangkah masuk ke Super Market ,pandangan mata tertuju pada 2 atau 3 keranjang ,yang berisi buahan. Antara lain: Jeruk. Pisang,Apel dan buah Pir .

Tapi anehnya ,walaupun pada hari Sabtu dan Minggu,lumayan banyak anak anak yang ikut ibunya berbelanja,tapi tak tampak ada yang mengambil buahan tersebut Padahal disana ada tulisan pada secarik kertas :"Free for Kids" 

Awalnya,saya sempat berpikir,mungkin anak anak ini gengsi,karena merasa diri anak orang berada. Tapi tadi siang,sewaktu menemani istri tercinta berbelanja ke Supermarket ,untuk pertama kali saya tengok ada 2 orang anak yang masing masing mengambil buah Apel dari keranjang ,yang diperuntukan bagi anak anak ,secara gratis.Tapi belum sempat buah tersebut digigit, tiba tiba ibunya mencegah dengan suara yang cukup keras:"No,darling. Put it down.!" 

Jangan sayang,letakkan kembali ke dalam keranjang .Mari sini,pilih buah disana,nanti mama bayar .Biarlah anak anak lain,yang lebih membutuhkan mengambilnya. Kita punya banyak buahan di rumah,yang belum dimakan."

Saya melirik sejenak dan ingin menyaksikan ,bagaimana cara emak emak di Australia mendidik anak mereka ,agar berempati pada anak anak yang kurang mampu.

 Ternyata benar, kedua anaknya diantarkan ke box sarat berisi buah dan disuruh mengambil buah disana,untuk dimasukan kedalam trolley barang yang berisi barang belanjaannya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Hal Yang Sama Juga Pernah Saya Saksikan Di Toko Roti

Pernah suatu waktu,kami sedang antri di toko roti. Disana ada bungkusan roti,yang tertulis free.Walaupun tidak dilengkapi dengan kalimat :"Gratis bagi orang miskin":,tapi semua orang sudah tahu,bahwa segala sesuatu yang ditawarkan secara gratis,adalah untuk orang tidak mampu. 

Tiba tiba ada sepasang suami istri,yang melihat dari penampilan dan warna kulitnya,tampaknya istrinya adalah wanita berasal dari Asia. Tangan istrinya sudah bergerak untuk mengambil roti gratis tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun