Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Keterampilan Miliki "Selling Point" Melebihi Ijazah

13 Januari 2020   17:24 Diperbarui: 13 Januari 2020   17:36 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket,foto: pekerja di pertambangan Kalgoorlie/dokumentasi pribadi

Ketika ada kesempatan berbicara,ternyata Ujang juga asal dari Sumatera Barat. Kata Ujang,kerja disini berat Om,tapi gaji besar dan ada cuti setiap bulan Akomodasi dan konsumsi disediakan perusahaan,bahkan setiap cuti,transportasi ditanggung oleh perusahaan ,dari sini ke Perth.  

Tapi ketika saya minta izin untuk di potret,Ujang mengangkat tangannya dan berkata :"Jangan Om, orang tua di kampung bisa menangis sedih,tengok anaknya cuma jadi Sopir truk di negeri orang Om kan tahu sifat orang kampung awak".

Sebagai informasi,gaji Sopir Truk di pertambangan ,berkisar sekitar 6 ribu dolar perbulan atau senilai 60 juta rupiah. Mungkin ada yang berpikir:"Gaji besar,tapi biaya hidup di Australia juga besar" Hal ini ada benarnya,karena sewa rumah mahal,rata rata sekitar 1000 hingga 2000 dolar per bulan,tergantung lokasi dan besar kecilnya rumah.

Berapa Biaya Dapur Per bulan di Australia?

Kalau mengenai biaya dapur,sesungguhnya tergantung gaya hidup masing masing, Kalau bagi saya dan istri,biaya dapur kami berdua,tidak jauh beda dengan pengeluaran kami di Jakarta. 

Dengan catatan, hidup menurut gaya orang Indonesia,yakni sarapan nasi dan secangkir kopi,makan siang dan makan malam .Semuanya dimasak sendiri .Karena harga beras ,daging ,telur dan sayuran hampir tidak berbeda dengan harga di Jakarta.

Tapi kalau mau meniru gaya hidup orang Australia,yakni sarapan di Cafe,makan siang di restoran dan baru makan malam dirumah,maka pasti pengeluaran untuk biaya kebutuhan pokok,akan membengkak.

Ijazah Bukan Harga Mati

Tulisan ini tentu tidak bermaksud meremehkan para pemegang ijazah,melainkan sekedar memberikan gambaran,jangan sampai keberadaan ijazah ditangan menjadi harga mati,yakni:"pokoknya harus kerja sesuai bidang pendidikan"Ijazah penting,karena hasil dari proses pencerdasan diri ,selama bertahun tahun.

Tapi janganlah menggantungkan masa depan,pada selembar kertas yang bernama Ijazah,karena mengantongi Ijazah bukan berarti semuanya sudah akan berjalan sesuai maunya kita.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun