Air Penyiram Tidak Keluar Sebelum Pengguna Cuci Tangan
Toilet yang masih merupakan toilet konvensional.masih berfungsi dengan baik di hampir seluruh fasilitas publik, termasuk di bandara manapun di Australia.Â
Selain dari fasilitas untuk "output" disediakan tisu dan kemudian begitu keluar dari kamar tugas,ada cairan sabun tersedia dan kemudian air untuk membersihkan tangan. Setelah itu ada alat elektronik untuk mengeringkan tangan,sehingga tangan bersih untuk melakukan aktivitas lainnya.
Kran air berbeda beda. Ada yang fungsinya sama dengan yang ada di Indonesia,tapi ada juga yang cukup menempatkan tangan di bawah sensor dan air mengalir keluar.
Begitu selesai dan tangan diangkat,air dengan sendirinya berhenti mengalir. Hal ini perlu dipahami,agar jangan sampai sibuk menekan tombol sana sini, tapi air tidak keluar, karena semuanya sesuai dengan kelengkapan tersedia. Tidak ada tulisan atau petunjuk apapun,karena dianggap semua orang sudah paham .
Belakangan ini sudah mulai banyak dibangun toilet elektronik, Kalau dulu hanya ada di stasiun kereta api, kini sudah mulai dibangun di beberapa lokasi.
Untuk dapat menggunakannya, tengok dulu lampu bernyala hijau, berarti toilet sedang tidak digunakan, Kemudian tekan tombol hijau dan masuk ke dalam.Â
Jangan  sampai kaget,bila begitu masuk,tiba tiba ada suara yang cukup keras,mengingatkan,bahwa waktu untuk pengguna ,paling lama 10 menit.
Jangan pula lupa menekan tombol "Close" agar lampu berwarna merah menyala di bagian luar, agar orang mengetahui di dalam ada orangnya. Kalau lupa, ya nggak apa-apa juga, tapi jangan kaget kalau tiba-tiba pintu terbuka dan orang lain masuk. Karena di luar toilet lampu bernyala hijau, artinya "kosong".
Dan setelah selesai menunaikan :"tugas", jangan coba coba tekan tombol sana sini,karena air tidak akan keluar. Ada tulisan yang cukup mencolok disana, yang menjelaskan,bahwa air untuk menyiram, akan keluar otomatis,bila pengguna mencuci tangan dengan hanya meletakan tangan di bawah sensor.
Untuk keluar,cukup menekan tombol yang lampunya bernyala merah.Begitu warna lampu berubah menjadi hijau,pintu akan terbuka dengan sendirinya. Jangan sembarangan main tekan sana sini,karena bila terkunci, pintu ini tidak bisa didobrak,karena semua terbuat dari baja.
Kalau sudah menggunakan toilet dan kemudian langsung keluar tanpa cuci tangan,semua orang yang ada disana akan memandang aneh kepada diri kita. Hal yang tampak sepele,tapi tentu saja tidak enak,bila semua mata tertuju pada kita, karena dianggap aneh.
Percayalah, terkurung di Toilet manapun,pasti tidak ada enaknya. Apalagi kalau sampai harus menginap di dalamnya,menunggu datangnya petugas untuk membantu membuka pintu.Â
Ada toilet umum yang disetel buka dan tutup otomatis berdasarkan sinar mentari. Open on the sun shine and Close on the sunset. Karena itu,jalan paling aman ,bagi para pengguna yang mungkin tidak mengerti bahasa Inggris, adalah menggunakan toilet konvensional.
Dan saya sudah merasakan sewaktu berkunjung ke Uluru bulan lalu,dimana selama empat jam lamanya,berjalan kaki,tidak ketemu toilet karena memang disana tidak ada fasilitas toilet.
Jadi,tidak semua urusan kecil itu merupakan hal sepele. Karena dalam kondisi tertentu,hal yang tampak sepele ini,jauh lebih penting ketimbang urusan lainnya.Â
Ini salah satu bukti bahwa dalam urusan yang satu ini,kita juga dapat memetik pelajaran berharga untuk menghargai hal hal yang tampak kecil,tapi penting.
Tjiptadinata Effendi