Menasihati Orang Lain Gampang, Menasihati Diri Sendiri Sangat Sulit
Apakah ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya? Sungguh saya tidak bisa menjawab. Tapi kalau ditanya pada saya,maka jawaban yang jujur adalah bahwa saya sangat sering berbuat kesalahan.Â
Ada kesalahan yang mudah dilupakan,terutama kesalahan yang dilakukan ,merugikan diri sendiri.Misalnya ,karena kelalaian,dompet berisi uang ,hilang Atau karena kurang hati hati,jatuh dari pohon atau terluka. Kalau yang belakangan ini sangat sering saya lakukan,sehingga tubuh saya menyisakan bekas bekas luka abadi,hingga kini.Â
Misalnya ,ketika masih usia 11 tahun,saya mematahkan pagar tetangga yang terbuat dari bambu,sehingga telapak tangan robek dan dalam dan hingga kini ,di telapak tangan ada bekasnya.Â
Atau ketika meloncat dari pohon ,ketika berburu tupai,kaki tersangkut dan jatuh persis di pagar bambu dan patahan pagar bambu masuk dari paha hingga ke batas perut,hingga kini masih menyisakan bekas luka sepanjang sekitar 10 centimeter.Â
Kalaupun sesekali teringat ,bahwa luka tersebut adalah akibat kurang hati hati,saya bisa menceritakan kejadiannya,sambil tersenyum,walaupun sesungguhnya tidak ada yang lucu.
Tetapi ketika kesalahan yang dilakukan,telah menyakiti orang lain,sungguh tidak mudah melupakannya. Walaupun kata orang :"Jangan menghukum diri sendiri secara berlebihan",bahkan saya sendiri,pernah menasihati orang semacam itu,namun ketika terjadi pada diri sendiri,sungguh tidak mudah mengaplikasikannya
Memaafkan Orang Lain Lebih Mudah,Ketimbang Memaafkan Diri Sendiri
Saya tidak ingat lagi,apakah sudah pernah menceritakan atau belum.Tapi menurut saya,apa yang saya alami,perlu dan penting diketahui orang banyak,agar jangan mengulangi kesalahan yang pernah saya lakukan. Kejadiannya sudah berlalu lama,yakni ketika saya masih duduk di SMP .Suatu hari,nenek saya sakit.Â
Dan saya disuruh untuk membeli obat di salah satu apotek di bilangan Pondok,kota Padang. Setelah menyerahkan resep dokter,saya diberikan nomor 36. Menunggu di sana sekitar setengah jam dan nomor 36 dipanggil.Â
Saya langsung berdiri dan menyerahkan nomor 36 yang ada di tangan.Kemudian membayar harga obat dan bergegas pulang kerumah orang tua saya di Jalan Kali Kecil 4/58 di daerah Pulau Karam.