Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Nasib Mobil Tua di Australia, Mau Dibuang Harus Keluar Biaya

4 November 2019   06:14 Diperbarui: 5 November 2019   11:00 2042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. foto: Mobil ini mogok ketika mendaki di Wollongong. Biaya perbaikan lebih mahal ketimbang harga mobil ini, sehingga terpaksa diupahkan 300 dolar untuk membuang ke tempat khusus sampah kendaraan tua. / dok. pribadi

Buang atau Didenda!
Beli mobil bekas di Australia, jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia. Sebagai contoh, sedan Nissan buatan tahun 2000 seperti yang tampak pada foto, kami beli dengan harga 2000 dolar.

Tapi setelah dua tahun dipakai, sudah mulai rewel. Biaya untuk memperbaiki sangat mahal. Untuk memperbaiki sistem air condition dan balancing, total biaya yang dibayarkan 850 dolar atau setara 8,5 juta rupiah.

Beberapa bulan lalu, kami ke Wollongong dan saya mengantarkan cucu ke rumah temannya, yang lokasinya mendaki. Ternyata mobil mogok. Akhirnya terpaksa telepon putri kami untuk menjemput mobil yang ditinggal di pinggir jalan.

Keesokan harinya, putri kami mencoba menghubungi teknisi. Setelah diperiksa, biaya perbaikan bisa lebih mahal ketimbang harga mobil bekas tersebut. Mau dijual tidak ada yang minat membeli, Bahkan dikasih gratis juga tidak ada yang mau, walaupun sesungguhnya keempat ban masih layak pakai.

Seminggu sudah berlalu dan tidak ada yang mau, datang surat peringatan dari Council, yakni pejabat pemerintah setempat. Surat tersebut menginstruksikan agar kendaraan kami harus dipindahkan, karena mengganggu jalan umum.

Akhirnya, untuk membuangnya harus keluar biaya 350 dolar, yakni sekitar 3,5 juta rupiah. Rasanya sedih banget. Mobil dibuang, masih harus bayar lagi. Tapi apa boleh buat, tentu kami harus mematuhi aturan yang berlaku di sini.

kendaraan ini pemberian putra kami, tapi karena sudah dikasih satu lagi, maka kendaraaan Kluger ini terpaksa dijual dengan harga sangat murah, yakni 800 dolar atau senilai 8 juta rupiah/dokumentasi pribadi
kendaraan ini pemberian putra kami, tapi karena sudah dikasih satu lagi, maka kendaraaan Kluger ini terpaksa dijual dengan harga sangat murah, yakni 800 dolar atau senilai 8 juta rupiah/dokumentasi pribadi
Sebelum Beli Kendaraan di Australia, Ada Hal yang Perlu Dipahami
Untuk dapat memperpanjang rego atau registrasi, kendaraan harus ada Pink Slip dari bengkel yang dibayar 45 dolar. Kalau ada yang harus diperbaiki, misalnya rem tidak bekerja dengan baik, maka setidaknya 400 dolar harus dibayar.

Pink Slip selesai, masih ada Green Slip. Sesudah kendaraan diperiksa dan diperbaiki oleh bengkel yang mendapatkan sertifikasi dari pemerintah, dalam hal ini RMS atau Road Maritime Services, maka pemilik kendaraan diberikan bukti. Selain dari bukti pembayaran, juga disertai dengan Pink Slip.

Sudah selesai? Belum. Masih panjang lagi jalannya. Sebab, kendaraan belum dapat diperpanjang regonya (di Indonesia dikenal dengan istilah STNK) bila belum memiliki Green Slip.

Di sini tidak sembarangan bengkel mendapatkan sertifikat, karena harus melalui uji kelayakan dari pemerintah setempat, bahwa bengkel tersebut memang layak mendapatkan lisensi.

Tentang Green Slip
Green Slip merupakan suatu hal yang wajib, bukan merupakan pilihan. Dikenal dengan nama a Compulsory Third Party (CTP). CTP merupakan asuransi kecelakaan wajib. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun