Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Transaksi Tunai Jumlah Besar Berpotensi Mengundang Maut

31 Oktober 2019   18:02 Diperbarui: 31 Oktober 2019   18:09 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bankrate.com

Sudah Banyak Korban ,Mengapa Orang Tidak Mau Belajar ? 

Entah sudah berapa kali kita membaca diberbagai media,tentang perampokan yang menyebabkan,korban tidak hanya kehilangan uang dan barang berharga tapi sekaligus jadi korban tindak kekerasan dari Pelaku kejahatan. Anehnya,walaupun sudah membaca tentang berbagai kejadian yang menimpa orang lain,tapi kecerobohan terus berlangsung. Misalnya:

  • mengambil uang tunai  di bank dalam jumlah besar,tanpa pengawalan
  • menyimpan uang dalam jumlah besar di rumah
  • transaksi jual beli dalam jumlah besar secara tunai 

Dengan melakukan salah satu dari hal diatas,secara tanpa sadar sesungguhnya kita sudah mengundang maut datang. Karena uang  dapat mengubah orang baik menjadi jahat. 

Hal ini tidak hanya membahayakan diri si Penjual,tapi sekaligus membahayakan diri calon Pembeli. Bayangkan, jual beli kendaraan dalam jumlah misalnya 400 juta rupiah, bila dilakukan secara tunai,maka Calon Pembeli harus mengambil uangnya di bank. 

Begitu uang berpindah tangan dari Juru Bayar di bank,maka selanjutnya menjadi tanggung jawab sepenuhnya pada yang empunya uang. Begitu keluar dari bank,maka bahaya sudah mengintai hingga sepanjang perjalanan menuju lokasi yang disepakati untuk melakukan transaksi jual beli.

Seandainya, Calon Pembeli selamat tiba di lokasi dan jual beli sudah selesai,maka selanjutnya bahaya yang mengintai adalah pada diri Penjual yang menerima uang penjualan mobilnya. Bisa jadi di lokasi,bisa jadi juga bila uang tersebut dibawa ke bank untuk disetorkan.

Bahaya yang mungkin ditimbulkan ,bukan hanya sebatas uang dirampok,tapi juga tidak tertutup kemungkinan,bila  merasa dihalangi,maka Perampok akan melakukan tindak kekerasan,sehingga disamping uang lenyap, yang empunya uang bisa terluka ,bahkan tewas.

Mencegah Jauh Lebih Baik

Sesungguhnya ada jalan yang paling aman ,yang tanpa resiko,yakni menggunakan internet banking. Daripada menuliskan hal yang bersifat teoritis,maka izinkan saya menuliskan pengalaman pribadi,ketika kami menjual kendaraan Honda Freed,mengingat kami jarang gunakan sementara pajak kendaraan setiap tahun sekitar 3 juta rupiah. 

Calon Pembeli datang ke Apartemen dan minta izin untuk menjajaki kendaraan beberapa menit,dengan membawa seorang temannya yang mengerti tentang kendaraan. Meninggalkan KTP nya dan tentu saja STNK dan Buku BPKB masih di tangan saya. Beberapa menit kemudian,kembali ke Apartemen dan minta izin untuk .memeriksa BPKB dan STNK . Selang beberapa menit, deal. 

Saya berikan nomor rekening BCA istri saya dan dalam waktu 2 menit,jumlah yang disepakati sudah sukses terkirim,melalui Ponsel Calon Pembeli. Istri saya membuka Ponsel dan memeriksa rekening dan ternyata memang ada konfirmasi bahwa uang sejumlah harga Honda Freed senilai nominal yang disepakati sudah masuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun